TUBAN, iNewsTuban.id - Harga berbagai jenis daging ayam di Pasar Tradisional Kabupaten Tuban, Jawa Timur melambung tinggi. Kenaikan berkisar antara Rp 5.000 sampai Rp 20.000 per-kilogram. Mahalnya harga ayam dikeluhkan masyarakat, khususnya pedagang makanan yang terancam merugi.
Melambungnya harga telur dibuntuti harga daging ayam, seperti terpantau di Pasar Baru Kabupaten Tuban. Berbagai jenis daging ayam mengalami lonjakan harga antara Rp 5.000 sampai Rp 20.000 per-kilogram.
Kenaikan tertinggi berlaku pada daging ayam kampung. Daging ayam kampung kini telah menyentuh harga tertinggi yaitu Rp 80.000 per-kilogram. Padahal biasanya hanya dijual sekitar Rp 60.000 per-kilogram.
Lalu daging ayam keras atau broiler. Jika sebelumnya daging broiler dijual Rp 40.000 per-kilogram, maka kini melonjak drastis menjadi Rp 55.000 per-kilogram. Ssementara daging ayam potong dari sebelumnya pada kisaran Rp 30.000 per-kilogram, kini naik menjadi Rp 35.000 per-kilogram.
“harga ayam sekarang Rp 35 ribu. itu untuk ayam potong, sebelumnya Rp 30 ribu, Rp 32 ribu, ternaknya yang telat, pasokan sedikit,” ujar Sami, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Baru Tuban.
Mahalnya harga daging ayam dikeluhkan masyarakat. Tak hanya ibu-ibu rumah tangga, para pedagang makanan juga berharap harga daging ayam kembali normal. Mereka terancam merugi, sehingga terpaksa harus menaikan harga makanan dan memperkecil ukuran lauk ayam.
“ini beli ayam untuk warung, dimasak lalu dijual, harganya mahal sekarang, yaa supaya turun lagi harganya, kita nggak bisa jual mahal mahal, ukurannya yang di kecilkan biar ndak rugi,” keluh Sutik, pembeli daging ayam.
Tak hanya daging ayam, harga telur juga masih enggan turun pada kisaran Rp 30.000 per-kilogram. Masyarakat dan pedagang berharap pemerintah turun tangan menstabilkan harga pangan.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait