Pentingnya Sastra Lisan Sebagai Data Sejarah

Pipit Wibawanto
Bambang Budiono saat di studio Podcast Cethik Geni.

TUBAN, iNewsTuban.id – Di wilayah Tuban bagian selatan, memiliki kearifan lokal berupa “Mantra Pertanian”. Mantra pertanian dibagi menjadi 4 bagian, berdasarkan siklus pertanian, yaitu 1. Tanam atau bubak bumi, 2. Keleman : saat biji padi sempurna atau saat padi sedang bunting, 3. Wiwit : yaitu prosesi menjelang panen, 4. Obong damen : yaitu membakar jerami.

 

Ritual jelang tanam padi ini dimaknai kesungguhan usaha petani dalam mengupayakan mata pencahariannya. Prosesinya membacakan mantra dan memberi sesaji berupa bunga, bubur, dan kemenyan, untuk selanjutnya memulai cangkulan pertama pada sawah yang akan digarap.

Keleman, merupakan prosesi menggenangi sawah saat biji padi berisi sempurna. Sedangkan wiwit yaitu prosesi menjelang panen, atau di beberapa tempat memulai pemotongan padi pertama. Prosesi ini diawali dengan membacakan mantra-mantra serta menjabarkan makna filosofis dari sesaji-sesaji yang disediakan oleh petani untuk Dewi Sri (Dewi Kesuburan). Sementara ritual Obong Damen, yaitu prosesi membakar jerami sisa panen, untuk selanjutmya jerami terebut dijadikan pupuk organik, untuk memulai musim tanam berikutnya. Dalam ritual Obong Damen tersebut tidak ada sesaji.

 

Dalam mantra pertanian, hal yang ditekankan adalah keseriusan berusaha, kepasrahan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan rasa syukur terhadap apapun yang sudah diberikan oleh Tuhan, melalui hasil panen.

Bambang Budiono, pengagas Pemuda Bergerak Plumpang ini menyatakan bahwa pentingnya budaya lisan sebagai data sejarah, dimana dengan memperhatikan budaya lisan sebagai data sejarah, maka memberi peluang untuk rakyat jelata bisa tampil dalam panggung sejarah nasional.

 

“melestarikan budaya tutur sebagai identitas karena budaya tutur adalah sejatinya budaya leluhur kita, budaya tutur tentang spirit mantra pertanian inilah yang saat ini kami sedang kami inventarisir, untuk selanjutnya akan dikembangkan sebagai data budaya dan data sejarah, sebagai masukan terhadap pemangku kebijakan dalam mengambil keputusan tentang budaya pertanian,’ ujar Bambang Budiono kepada Podcast Cethik Geni.

Editor : Prayudianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network