TUBAN, iNewsTuban.id - Cuaca buruk dan gelombang tinggi melanda perairan laut utara Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Ombak setinggi 3 hingga 5 meter menerjang perahu-perahu dan mengancam keselamatan nelayan tradisional. Namun desakan ekonomi memaksa nelayan nekat melaut mencari ikan di tengah laut, meski hasil tangkapan ikan anjlok drastis.
Sudah hampir 2 pekan perahu-perahu nelayan tradisional ini, hanya bersandar di kawasan Pantai Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Cuaca buruk dan gelombang laut tinggi yang melanda perairan utara, membuat sebagian para nelayan berhenti melaut. Namun sebagian lagi para nelayan tetap nekat melaut.
Terjangan gelombang setinggi 3 hingga 5 meter terus mengombang-ambingkan perahu, tak sedikit tali pengaman perahu yang terputus. Sehingga para nelayan harus memperkuat dan menambah tali jangkar, agar perahu yang terparkir tidak tergulung ombak, akibat tali jangkar putus. Untuk itu, sebagian nelayan mengungsikan perahu di samping terminal baru, untuk menghindari terjangan gelombang tinggi.
Desakan kebutuhan ekonomi memaksa para nelayan nekat melaut untuk mencari ikan, meski hanya berjarak beberapa mil dari bibir pantai, aktivitas nelayan mencari ikan sangat beresiko. Terjangan ombak besar sewaktu-waktu mengancam keselamatan mereka.
Selain harus melawan bahaya di tengah laut, hasil tangkapan para nelayan merosot, sehingga tidak sebanding dengan resiko yang di hadapi. Dengan kondisi ini, tidak hanya hasil tangkapan yang merosot tajam.
Para nelayan setiap harinya rata-rata hanya membawa pulang hasil tangkapan/ antara 7 hingga 10 kilogram ikan segar. Meski begitu, para nelayan tetap berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“yaa gelombangnya besar, bulan satu ini buruk semua, ini kami yaa pikir pikirr, nekat melaut karena dirumah nggak ada apa apa, ini untuk makan, kalau hari biasa bisa sampai tujuh puluh kilo, ini hanya sepuluh kilo,” keluh Jasmani.
Meski seharian melaut, nelayan hanya mampu mendapat 7 hingga 10 kilogram ikan segar. Hasil ini jauh dibanding kondisi normal yang mencapai tujuh puluhan kilogram rajungan.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait