Das Diana Sunarti Pranatacara dari Tuban Upaya Melestarikan Budaya Jawa

Totok Martono
Das Diana Sunarti Pranatacara dari Tuban saat membawakan acara pernikahan.

TUBAN, iNewsTuban.id - Terjun sebagai pranatacara bagi Das Diana, Sunarti,S.Sos bukan sebatas untuk menyalurkan bakat dalam bidang Master of ceremony (MC) namun juga berangkat dari panggilan hati untuk turut ngleluri budaya jawa yang adiluhung.

 

    Nama Diana sebagai pranatacara sudah cukup populer dimasyarakat Tuban dan sekitarnya. Belasan tahun menjadi pranatacara membuatnya kenyang jam terbang. Apalagi saat ini pranatacara wanita keberadannya masih bisa dihitung dengan jari. 

 

     Terpikatnya Diana yang juga PNS di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding,Tuban  mendalami profesi pranatacara karena dirinya sering ditunjuk menjadi MC ketika dikantornya mengadakan kegiatan. Dirinya juga sering menjadi pembawa acara dikampung.

Karena sering menjadi MC itu wanita ramah yang memiliki hobi seni dan music ini termotivasi untuk lebih mendalami dan serius di dunia MC lebih professional. Dirinya kemudian berguru khusus tentang pranatacara kepada RM Edy Rangga, budayawan dan juga maestro pranatacara Tuban. 

 

“Dari les privat pranatacara lebih menguasai pranatacara nasional dan jawa, “ imbuh lulusan Universitas Wijaya Putra Surabaya ini. 

 

Karena sudah memiliki bakat, hanya dalam tempo dua bulan Diana sudah dipercaya Edy Rangga menerima job pranatacara.  Dari  manggung pranatacara pertama tadi job demi job yang diterima Diana terus mengalir. Untuk lebih mengasah kemampuan dibidang pranatacara, tahun 2019 wanita kelahiran 0 Juli 1969 bergabung di Persaudaraan Budaya Nasional Indonesia (Permadani).

     Seni dan tradisi jawa sudah cukup melekat dalam kehidupan Diana. Lahir dikeluarga seniman dirinya sudah cukup akrab dengan seni jawa. Sejak kecil Diana sudah dikenalkan dengan berbagai jenis seni tradisional oleh orang tuanya. 

 

     Pranatacara sendiri berbeda dengan MC secara umum. Karana pranatacara memiliki adicara khusus saat pentas. Pranatacara harus menguasai dua jenis bab yaitu Branyak atau bahasa pakem untuk acara sakral dan Ruruh atau bahasa bebas yang tidak meninggalkan bahasa jawa itu sendiri. Profesi pranatacara masih cukup menjanjikan karena banyaknya adat dan budaya jawa sebagian besar senantiasa digelar dengan menggunakan jasa pranatacara. Dari siraman, midodareni, temantenan dan lainnya.

 

      “Dunia pranatacara selain turut melestarikan budaya jawa juga nambah teman,” tandasDiana yang tidak saja manggung di Tuban namun juga berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah itu.

Editor : Prayudianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network