TUBAN, iNewsTuban.id - Warga pesisir utara Kabupaten Tuban, Jawa Timur, memiliki tradisi unik, usai tasyakuran lebaran ketupat atau penutup lebaran Idul Fitri. Seluruh warga desa, mulai anak-anak, dewasa, hingga lanjut usia dus-dusan atau mandi air laut bersama di kawasan pantai. Selain sebagai ajang silaturahmi dan meluapkan kegembiraan, mandi air laut di yakini sangat menyehatkan.
Pemandangan berbeda di halaman Masjid Jami’ Asmoro Qondhi di Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, sabtu pagi. Ratusan warga berbondong-bondong datang di masjid desa setempat, untuk mengikuti doa bersama lebaran ketupat dan dilanjutkan dengan tradisi mandi di laut lepas.
Kawasan pantai desa setempat yang biasanya sepi ini, mendadak dipenuhi warga sekitar yang sedang mandi air laut. Namun bukan bertujuan berwisata. Warga sedang melaksanakan tradisi Dus-dusan atau mandi bersama satu kampung.
Tradisi tahunan ini diikuti seluruh warga desa, baik anak-anak maupun lanjut usia. Dus-dusan digelar untuk merayakan lebaran ketupat atau penutup lebaran Idul Fitri yang diawali dengan tasyakuran ketupat di halaman masjid.
Sebagian warga berenang sampai ke tengah dan merendam tubuhnya sambil menikmati matahari terbit. Namun bagi anak-anak dan wanita yang tidak mahir berenang, lebih memilih berendam di tepi pantai.
Keceriaan terlihat di wajah warga. Mereka senang bisa mandi bersama orang satu kampung, yang hanya dilakukan satu tahun sekali. Selain sebagai ajang silaturahmi dan meluapkan kegembiraan, mandi air laut diyakini menyehatkan.
“ini suatu kegiatan kearfian lokal, adat istiadat, seminggu setelah lebaran ada ritual mandi di laut, ada sugesti dengan mandi di laut bisa menambah kesehatan bersama, itu budaya kita,” ujar Sukardi, Ketua Yayasan Asmoro Qondhi.
Tradisi mandi di laut lepas ini diyakini warga setempat dapat menyehatkan tubuh, serta dapat menghilangkan penyakit gatal-gatal serta capek-capek. Sehingga tradisi ini tidak hanya diikuti warga setempat saja, melainkan warga desa lain pun kini turut andil.
“katanya mbah mbah dulu, kalau hari raya ketupat, ityu haruse mandi mandi, diyakini katanya menghilangkan pegel pegel, gatel gatel, biar kembali badannya sehat,” kata Siti Zulaikhah, Warga Desa Gesikharjo.
“emang tradisinya orang sini, setelah lebaran ada tradisi seperti ini, katanya untuk membuang tolak balak, membuang penyakit penyakit,” ungkap Hilda.
Mandi air laut bersama ini berlangsung selama beberapa jam hingga matahari panas menyengat. Selanjutnya warga akan kembali pulang ke rumah masing-masing menikmati hidangan ketupat sayur khas lebaran.