Lestarikan Kearifan Lokal Warga Ngino Gelar Nduduk Sumber

Totok Martono
Langen Tayub menjadi hiburan istimewa bagi warga dalam kegiatan keduk sumber dan sedekah bumi di Desa Ngino (Foto :Totok Martono)

TUBAN iNews Tuban.id - Budaya dan tradisi sebagai bagian dari kearifan lokal masih cukup kental dalam kehidupan masyarakat Desa Ngino, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Seperti digelarnya kegiatan Keduk Sumber di Sumber air sendang Asmoro.

 

Ritual keduk sumber yang bebarengan dengan sedekah bumi bagi masyarakat Desa dipinggiran hutan jati itu bisa jadi merupakan ‘pesta rakyat’. Dalam setiap pagelarannya, ratusan warga selalu berkumpul dan dipunjerkan  di Sendang Asmoro yang sejak enam tahun terakhir telah menjadi destinasi wisata unggulan di bumi wali Tuban. 

 

Warga yang didominasi kaum perempuan itu terlihat sayuk rukun, berbondong-bondong datang ke Sendang Asmoro sambil membawa beraneka jenis makanan. Dari nasi dan lauk pauk, jajanan pasar dan makanan lain dari hasil perut bumi desa Ngino. Sambil menunggu dimulainya acara, para warga yang duduk lesehan, pada gayeng bercengkrama. Merekatkan tali paseduluran antar sesama. 

Kades, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama dan undangan lainnya terlihat membaur dengan warga. Setelah sambutan dari  sang petinggi desa, prosesi  manganan  dimulai dengan umbul donga atau memanjatkan doa yang dipimpin oleh  tokoh desa setempat.Usai doa bersama ratusan warga kemudian menikmati bersama makanan yang dibawa dari rumah. Suasana gayeng, penuh paseduluran dan guyup rukun tergambar di acara yang digelar setiap satu tahun sekali itu.

 

“Prosesi keduk sumber dan manganan rutin diadakan setiap tahun. Waktunya mengikuti masa panen,” kata Kades Ngino Wawan Hariyadi,S.Pd. 

 

Kegiatan itu sendiri merupakan bentuk ungkapan rasa syukur warga atas karunia berlimpah atas semua berkah  dan potensi alam sumber air sendang Asmoro. Sendang Asmoro sendiri selain dipoles sebagai obyek wisata, selama ini menjadi sumber irigasi pertanian dan kebutuhan air bagi warga. 

Prosesi Keduk sumber sendiri merupakan kearifan lokal masyarakat untuk menjaga dan melestarikan alam. dalam pelaksanaannya keduk sumber dimulai dengan meletakkan sesaji dengan ubarampe bunga, jajanan pasar, kelapa dan benang lawe didekat cungkup makam Raden Naroto dan Dewi Kinanti, cikal bakal pendiri desa Ngino.

 

Diiringi dengan tetabuhan gamelan delapan orang warga yang merupakan ahli waris atau keturunan dari Raden Naroto dan Dewi Kinanti masuk kedalam sumber air yang tersembunyi didalam goa. Kedelapan orang lelaki itu dikedalaman goa membersihkan berbagai macam kotoran dan akar-akar liar yang dapat menyumbat mata air. Selama prosesi keduk sumber yang berlangsung sekitar satu jam itu, alunan gending-gending terus dikumandangkan. 

 

Ada kepercayaan masyarakat jika tidak diiringi gamelan maka mereka yang bertugas membersihkan sumber mata air akan merasakan suasana yang pengap dan gelap gulita dan kejadian diluar nalar lainnya.

Penutup dari rangkaian keduk sumber dan sedekah bumi digelar langen tayup. Kesenian tradisional khas Tuban ini menjadi magnet sendiri bagi warga dari para pengunjung wisata sendang asmoro akan hiburan yang cukup langka digelar.

Editor : Prayudianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network