TUBAN, iNewsTuban.id - Pertandingan sepakbola Liga 2 antara Persela Lamongan dengan Persipa Pati di Stadion Tuban Sport Center, Tuban, minggu sore diwarnai aksi kericuhan antar penonton.
Kericuhan dipicu oleh dugaan pelanggaran yang dilakukan salah satu pemain, namun wasit tidak segera meniup peluit tanda pelanggaran, sehingga terjadi gol setelah dugaan pelanggaran tersebut terjadi. hingga akhir pertandingan, skor 3-1 yang dimenangkan tim dari Persipa Pati.
Kericuhan ini terjadi di menit 59, saat gawang Persela kemasukan gol yang ketiga kalinya. Namun beberapa detik sebelum terjadi gol, sempat terjadi dugaan pelanggaran yang diduga di lakukan oleh pemain Persipa.
Sesaat setelah dugaan pelanggaran yang membuat pemain Persela terjatuh, wasit tidak segera meniup peluit tanda pelanggaran. Sehingga fokus pemain hanya kepada pemain yang tergeletak di lapangan itu, dimanfaatkan oleh pemain Persipa untuk kembali menjebol gawang Persela untuk yang ketiga kalinya.
Setelah kemasukan bola, kericuhan awal sempat terjadi antar pemain di salah satu sudut gawang. Nyaris terjadi baku hantam, namun kericuhan justru meluas di antara penonton di atas tribun bagian timur.
Kericuhan antar penonton yang diduga supporter kedua kesebelasan ini tidak terelakkan dan para penonton ini sempat terlibat adu pukul. Kericuhan ini terjadi lebih dari satu menit baik di lapangan maupun di atas tribun penonton.
Awalnya pertandingan bergitu berjalan aman terkendali. Dimenit ke 2, Imam Bagus Kurnia, pemain dari Persipa, berhasil membobol gawang Persela, sehingga kedudukan 1-0 untuk Persipa.
Gol kedua dari pemain Persipa Pati, Imam Witoyo di menit 35, membuat Persipa kembali unggul dengan skor 2-0. Persela pun sempat balas dendam, saat salah satu pemainya bernama Herman Dzumafo Epandi, berhasil menjebol gawang Persipa di menit 42, sehingga kedudukan skor 2-1.
Namun di menit 59, Imam Witoyo dari Persipa kembali membobol gawang Persela, sesaat setelah dugaan pelanggaran terjadi terhadap pemain Persela yang tergeletak di tengah lapangan, sehingga memicu kericuhan.
Hingga babak kedua berakhir, skor tetap 3-1 untuk Persipa Pati. Head Coach Persipa Pati, Jan Bonardin Saragih, mengatakan bahwa dirinya tidak melihat ketidak fairan dalam permainan sepakbola antara Persela dengan Persipa, yang pertandingannya dilakukan di Stadion Tuban Sport Center itu.
“saya kurang setuju kalau anda katakana ketidak fairan, karena jujur saya belum melihat kejadiannya seperti apa, yang jelas rasa memenangkan pertandingan, itu yang ada di emosional pemain, apabila itu memang terjadi saya meminta maaf,” ujar Jan Bonardin Saragih, Head Coach Persipa Pati.
Sementara itu Head Coach Persela Lamongan, Djadjang Nurdjaman, mengatakan bahwa pertandingan liga 2 antara Persela dengan Persipa tersebut tidak mengenakkan bagi tim Persela yang ia pimpin. Sejak awal Persela kemasukan gol dan hal tersebut yang merubah konsentrasi pemain Persela.
“kita ketahui bersama pertandingan hari ini tidak mengenakkan bagi Persela, kita kalah satu tiga, kami mohon maaf kepada para fans Persela, kami sudah berbuat namun kita kemasukan di menit menit awal sehingga merubah konsentrasi pemain,” kata Djadjang Nurdjaman, Head Coach Persela Lamongan.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait