Makam Desa Tertutup Banjir, Proses Pemakaman Seorang Nenek Terpaksa Dinaikan Perahu Karet

Rico Oktavian
Proses pemakaman korban banjir yang meninggal dengan menggunakan perahu karet karena makam desa terendam banjir

TUBAN, iNewsTuban.id - Seorang nenek di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, meninggal dunia dalam suasana banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo yang merendam belasan desa. Jenazah sang nenek terpaksa dimakamkan di pemakaman desa lain, dengan dinaikkan perahu karet Tim SAR, karena makam di desanya terendam banjir.

Jenazah Sutini, warga Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban INI terpaksa di evakuasi dengan dinaikkan perahu karet Tim SAR. Saat akan di makamkan, karena makam di desanya terendam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo, yang sudah merendam desa setempat tiga hari ini.

Karena desanya terisolir banjir dan makam desa juga terendam banjir, sehingga jenazah sang nenek ini terpaksa di makamkan di makam desa lain, yang tidak terendam banjir luapan Sungai Bengawan Solo.
 


Akses jalan menuju Desa Kanorejo benar-benar lumpuh total, air setinggi 70 centimeter atau sepinggang orang dewasa, merendam jalan utama desa tersebut.

Jenazah korban yang meninggal akibat sakit ini, diberangkatkan dari rumah duka menuju pemakaman di desa lain, di Kecamatan Rengel, karena akses jalan terendam banjir maka harus menerjang banjir.

Jenazah terpaksa dinaikkan di atas perahu karet Tim SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tuban, dengan menempuh kurang lebih dua jam lebih perjalanan di atas air banjir.
 


Akibat banjir, membuat warga yang meninggal dunia tidak dapat di makamkan di makam umum desa setempat. Untuk itu harus mengungsi ke pemakaman desa lain, yang tidak terendam banjir.

Proses pemakaman jenazah juga tidak dapat diangkat dengan berjalan kaki atau naik ambulan, melainkan harus di naikkan perahu karet Tim SAR.
 


“hari ini kami dari BPBD membantu evakuasi  jenazah yang berada di Desa Kanorejo, karena memang pemakaman yang ada di desa tersebut terendam banjir, sehingga harus kita lakukan pemakaman di desa lain dengan dinaikka perahu karet,” kata Sudarmaji, Kalaksa BPBD Tuban.
 
Akibat banjir luapan Sungai Bengawan Solo, warga sangat terganggu aktivitasnya. Seperti halnya warga yang meninggal dunia tidak dapat di makamkan di makam umum desanya, sehingga membuat keluarga duka semakin susah, meski sudah mendapat bantuan Tim SAR dalam proses pemakaman.

Editor : Prayudianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network