TUBAN, iNewsTuban.id - Hektaran tanaman padi di Tuban, Jawa Timur, rusak akibat terendam banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Petani terpaksa melakukan panen lebih awal, agar terhindar dari kerugian yang semakin besar, serta padi agar tidak busuk. Kondisi ini mengakibatkan hasil panen petani merosot dratis.
Kondisi tersebut seperti yang menimpa petani di Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo ini membuat petani desa setempat terpaksa memanen dini padinya.
Tanaman padi yang mendekati masa panen ini harus terendam banjir, hal itu membuat petani padi merugi. Panen lebih awal dilakukan agar jumlah kerugian yang mereka tanggung tidak besar.
Petani memanen padinya menggunakan perahu pelepah pisang, yang dirakit sendiri kemudian ditutupi terpal, sebagai tempat padi yang sudah dinaikan dari rendaman banjir.
“saya panen satu petak, belum saatnya panen sebagaian menguning sebagian belum, kemungkinan kalo panen satu pekan lagi, ini kena banjir yang harus terpaksa di panen dini,” ujar Sani, petani desa setempat.
Selain menurunkan hasil panen padi, dampak banjir juga membuat hasil gabah petani jelek, karena terendam banjir. Banjir luapan Sungai Bengawan Solo kali ini begitu parah, air datang tiba-tiba menenggelamkan tanaman padi milik petani.
Petani pun tak menyerah begitu saja, mereka mendayung perahu yang membawa hasil panen dari tengah-tengah sawah yang terendam banjir hingga ke tepi jalan.
“takut busuk karena kebanjiran, dua petak sawah saya diterjang banjir. panennya gagal, panennya tadi pakai perahu zak dipotongi padinya terus di naikan perahu dan di bawah pulang, hasilnya turun banyak,” kata Siti Aminah.
Para petani di Desa Karangtinoto mengeluhkan setiap kali banjir, tanaman padi mereka pasti terendam banjir dan tepaksa panen dini, serta harga anjlok drastis.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait