TUBAN, iNewsTuban.id - Jelang perayaan hari raya Idul Adha, menjadi berkah tersendiri bagi para perajin tradisional tusuk sate di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kebiasaan masyarakat memasak daging kurban pada perayaan Idul Adha, membuat permintaan tusuk sate meningkat dratis.
Menjelang perayaan hari raya Idul Adha menjadi berkah tersendiri bagi para perajin tradisional tusuk sate, di kampung tusuk sate di Kelurahan Perbon, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Sejak sepekan terakhir permintaan tusuk sate terus berdatangan, biasanya tusuk sate ini diambil oleh pengepul lalu dijual kembali di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tuban.
Meski banyak pesanan, namun dalam sehari tiap orang hanya mampu memproduksi 20 ikat tusuk sate, dengan isi satu ikatnya 90 biji tusuk sate.
Para perajin tusuk sate disini membuat tusuk sate dengan cara tradisional atau manual, cara tersebut tidak secepat menggunakan mesin karena prosesnya lebih lama dan butuh ketelatenan.
Untuk menghasilkan tusuk sate, bambu harus dipotong kecil menggunakan gergaji. Setelah itu dipotong lagi menjadi beberapa bagian menggunakan parang atau pisau.
Proses selanjutnya yaitu bambu dihaluskan serta diruncingkan bagian ujungnya, kemudian menjadi tusuk sate. Setiap satu ikat tusuk sate berisi 90 biji hanya dijual dengan harga dikisaran Rp 1.200 hingga Rp 2.000 saja.
“sehari bisa membuat 20 ikat per ikat isi 90 tusuk sate, biasan diambil pengepul kesini, sekarang bambunya mahal jadi dijual Rp 2.000 perikat, jelang Idul Adha banyak pesanan, alhamdulillah banyak,” ujar Raminah, perajin tusuk sate.
Tusuk sate yang dihasilkan oleh para perajin setempat ini, dipasarkan ke pasar-pasar tradisional seperti Pasar Tradisional Jenu, Pasar Tradisional Tambakboyo, Pasar Tradisional Tuban, selain itu juga dijual eceran di sejumlah toko.
“ya banyak yang pesan tapi tidak bisa melayani karna bikin sendiri. seharu bisa 20 ikat perikat berisi 90 tusuk sate, dijual Rp 1.200 perikat, jualnya diambil pengepul dijual ke pasar-pasar,” kata Sumarni, perajin tusuk sate yang lain.
Sekedar diketahui, di kampung tusuk sate Dusun Dukuhan, Kelurahan Perbon, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban ini, terdapat sedikitnya 30 kepala keluarga yang memproduksi tusuk sate berbahan bambu.
Profesi ini biasanya dilakukan oleh para ibu-ibu rumah tangga untuk menambah uang belanja, serta mengisi waktu luang disela-sela kesibukan sebagai ibu rumah tangga.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait