TUBAN, iNewsTuban.id - Seorang perawat RSUD Dr Koesma Tuban, Jawa Timur, mendapat penghargaan tingkat nasional tahun 2024 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut diraih berkat inovasi tali perban yang digunakan untuk pasien pasca cuci darah.
Inovasi bernama “Taphe Ketan” tersebut memberikan kenyamanan dan praktis bagi pasien serta mengurangi tingkat kebocoran darah, dibandingkan tali perban konvensional yang berwarna coklat.
Tenaga medis atau perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Koesma Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendapat penghargaan tingkat nasional tahun 2024 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut diraih berkat inovasi tali perban untuk pasien pasca cuci darah yang di beri nama “Taphe Ketan” singkatan dari Tali AV Shunt Pasien Bemodialisis yang Keren dan Tangguh.
Tali perban tersebut dinilai mampu memberikan kenyamanan dan praktis bagi pasien, serta mengurangi tingkat kebocoran darah dibandingkan tali perban konvensional.
Selain itu, pasien hemodialisis atau cuci darah yang dibalut perban tersebut lebih pede, karena di buat dengan model kekinian, serta dibuat dengan biaya yang lebih ekonomis.
Perawat tersebut bernama Danti Dwi Fitriadita. Perempuan 30 tahun ini mengaku inovasi tersebut dilakukan secara gotong royong, dimentori dan dibiaai oleh rekan sejawatnya di Unit Pelayanan Kesehatan Cuci Darah RSUD Tuban, sejak tahun 2022 lalu.
Tali khusus untuk pasien cuci darah ini memiliki dua tipe, yakni tipe A untuk lengan kecil dan tipe B untuk lengan besar.
Tali perban ini dinilai lebih praktis, murah dan mudah dibersihkan sehingga dapat dipakai berulang kali. Berbeda dengan tali konvensional yang panjang dan hanya sekali pakai.
Atas inovasi ini, Danti Dwi Fitriadita akan diberikan penganugerahan penghargaan tenaga medis dan tenaga kesehatan teladan, serta kader berprestasi tingkat nasional tahun 2024 Kemenkes Republik Indonesia di Jakarta pada 12-17 Agustus 2024 mendatang.
“inovasi ini di latar belakang i karna salah satunya tingkat kebocoran di Post HD bekas area tusukan itu meningkat, terus ada juga waku itu pasien yang bilang setelah kita perban pakai tali yang konvensional yang panjang itu mengalami kebocoran lalu ia berkata sus apa endak ada tali yang lebih simpel yang lebih mudah akhirnya kita juga kepikiran untuk membuat tali yang lebih pendek lebih simpel juga endak membosankan. kalo pakai yang konvensional kan warna hanya coklat terus mereka juga kadang mengeluh kayak orang sakit soalnya pasien hd itu kebanyakan endak mau di bilanh kayak orang sakit tapi orang sehat yang butuh terapi,’ ujar Danti Dwi Fitriadita, Perawat Unit Pelayanan Kesehatan Cuci Darah RSUD Tuban.
Sementara itu, Direktur RSUD Dr Koesma Tuban, Dokter Masyhudi berharap, inovasi ini bisa memberikan kenyamanan bagi pasien cuci darah.
Apalagi, jumlah pasien cuci darah di rumah sakit setempat terus mengalami kenaikan tiap tahunnya.
“pasien yang kita rawat disini lumayan cukup banyak, yang reguler 125 dan yang masih daftar tunggu sekitar 30 penderita. harapan kami nanti dengan inovasi ini keluhan dari pada pasien yang kita hd semaksimal mungkin dan mereka lebih nyaman dan tingkat kebocoran dalam perlakuan proses hd bisa kita minimalkan,” kata Dokter Masyhudi, Direktur RSUD Dokter Koesma Tuban.
Inovasi tali perban tersebut, juga diberikan secara gratis kepada pasien hemodialisis di RSUD setempat. Jika diperlukan, ke depannya akan di produksi lebih banyak dan di harapkan juga di contoh oleh rumah sakit di Jawa Timur hingga nasional.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait