Peduli Petani Garam, Tim Pengabdian Masyarakat Unirow Ciptakan Alat Evaporator "CEPEK"

Pipiet Wibawanto
Peduli Petani Garam, Tim Pengabdian Masyarakat Unirow Ciptakan Alat Evaporator "CEPEK"

TUBAN, iNewsTuban.id - Tim Pengabdian Masyarakat Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban telah menciptakan alat evaporator "CEPEK" yang diperuntukkan bagi petani garam. Alat tersebut dibuat sebagai bentuk kepedulian petani garam yang memiliki laham tidak luas.

 

"Alat ini sudah kami sosialisasi dan sekaligus penggunaannya," kata Ketua Pengabdian Masyarakat Unirow Tuban, Suwarsih dalam keterangan releasenya yang diterima, pada Rabu (11/9/2024).

 

Kata dia, Alat Evaporator CEPEK ini memiliki keunggulan yaitu Cepat, Efektif, Portable, Efisien dan Praktis. Lalu, alat ini diperkenalkan kepada petani garam di Desa Pliwetan, Kecamatan Palang melakui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) 2024. Setelah disosialisasikan maka bisa meningkatkan pendapatan petani garam.

 

"Kami berikan sosialisasi pengenalan alat evaporator ini Cepek ini pada 20 petani garam dalam kelompok usaha garam rakyat di Desa Pliwetan," tegas Asih sapaan akrabnya.

 

Ia menambahkan, selama sosialisasi para petani diberikan cara penggunaan alat agar dapat memanfaatkan guna meningkatkan produksi garam. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mengenai cara pembuatan garam dengan alat Evaporator Cepek.

 

"Anggota kelompok petani yang garam ini meliputi 89,63 persen," timpalnya.

 

Ditempat yang sama, Anggota Pengabdian Masyarakat Unirow, Marita Ika Joesidawati menyatakan, Evaporator CEPEK ini merupakan alat yang dapat dipindah tempatkan sesuai kebutuhan lahan. Pasalnya, memang dibuat untuk pemanfaatan lahan pekarangan yang sempit.

 

"Jadi alat ini mudah dipindahkan sesuai kebutuhan. Tentu cara ini memudahkan bagi petani garam yang memang lahannya tidak luas," imbuhnya.

 

Sedangkan, Abdul Wahid Nuruddin yang juga sebagai anggota Pengabdian Masyarakat menegaskan, pelatihan pengenalan Alat Evaporator Cepek ini sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Unirow. Tentunya telah melibatkan Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) di Desa Pliwetan yang didanai oleh Hibah DRPM Kemenristekdikti melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2024.

 

"Kegiatan ini didanai oleh hibah DRPM Kemenristekdikti melalui program PKM tahun 2024," tuturnya.

 

Sementara itu, Budiyanto salah satu petani garam mengaku, senang mendapatkan pengenalan alat tersebut. Tentu kehadiran alat evaporator cepek itu bida meningkatkan produksi garamnya. Sebab, dapat meningkatkan produksi garam dengan waktu yang lebih cepat antara 7-10 hari.

 

"Apalagi dengan menggunakan volume air 1 m3 dapat menghasilkan garam 8-9 kg dalam sekali produksi," akunya.

 

Sedangkan anggota kelompok lainnya menyampaikan, dengan menggunakan alat Evaporator Cepek yang dikenalkan ini dapat memberikan solusi bagi kelompok masyarakat Desa Pliwetan. Karena rata-rata petani garam tidak memiliki lahan yang cukup untuk membuat produksi garam. Artinya dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang ukuran 1 x 3 m2 ternyata busa memproduksi garam.

 

"Selain itu, dapat memanfaatkan air laut yang ada di depan rumahnya. Karena beberapa rumah mereka berbatasan langsung dengan laut ya g sebagai bahan baku utama digunakan dalam membuat garam," timpal anggota Kugar itu.

 

Diketahui, melalui kegiatan pemberdayaan kemitraan masyarakat yang diusulkan selama 1 tahun melalui dana HIBAH DRTPM PKM 2024 ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan produksi garam. Selain itu, dapat meningkatkan pendapatan petani garam di Desa Pliwetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

 



Editor : Prayudianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network