CIREBON, iNewsTuban.id - Masjid Pejlagrahan, yang terletak di samping kompleks Kesultanan Kasepuhan Cirebon, dikenal sebagai masjid tertua di kota ini. Dibangun pada tahun 1410 Masehi oleh Pangeran Cakrabuana, putra Prabu Siliwangi, masjid ini menjadi saksi bisu awal mula penyebaran Islam di wilayah Cirebon
Arsitektur Masjid Pejlagrahan mencerminkan perpaduan budaya lokal dan Islam, dengan struktur sederhana namun sarat makna historis. Keberadaan masjid ini menandai transformasi spiritual masyarakat Cirebon pada masa itu, dari kepercayaan tradisional menuju ajaran Islam.
Menurut sejarawan lokal, Masjid Pejlagrahan tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan penyebaran ajaran Islam. "Masjid ini menjadi pusat dakwah dan pendidikan agama pada masanya, menunjukkan peran pentingnya dalam sejarah Islam di Cirebon," ujar Ahmad Sanusi, sejarawan Cirebon, Sabtu (1/3).
Keunikan lain dari masjid ini adalah lokasinya yang dahulu berada di tepi pantai utara Cirebon. Namun, seiring berjalannya waktu, kawasan tersebut kini menjadi daratan dan perkampungan padat penduduk. Hal ini menunjukkan perubahan geografis yang signifikan di wilayah tersebut selama berabad-abad.
Bagi para pecinta sejarah dan wisata religi, Masjid Pejlagrahan menawarkan pengalaman mendalam tentang jejak awal penyebaran Islam di Cirebon. Keaslian bangunan dan atmosfer spiritualnya memberikan gambaran nyata tentang perjalanan panjang Islam di tanah Jawa.
Dengan segala nilai historis dan spiritual yang dimilikinya, Masjid Pejlagrahan layak menjadi destinasi utama bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah Islam di Cirebon.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait