TUBAN, iNewsTuban.id - Tradisi unik warisan nenek moyang masih di lestarikan warga pesisir Pantai Utara Tuban, Jawa Timur. Setelah tasyakuran Lebaran Ketupat, ribuan warga dari berbagai usia turun ke laut dan mandi bersama di tepi Pantai. Tak sekadar untuk bersenang-senang, ritual yang di sebut Dus-dusan ini juga dipercaya untuk menolak balak dan menyehatkan.
Pemandangan berbeda terlihat di Pantai Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Ribuan warga berbondong-bondong datang bersama sanak keluarganya, menuju ke pantai usai tasyakuran Lebaran Ketupat di masjid desa setempat.
Kawasan pantai desa setempat yang biasanya sepi ini, mendadak dipenuhi warga sekitar yang sedang mandi air laut.
Namun, bukan bertujuan untuk berwisata. Warga sedang melaksanakan tradisi Dus-dusan atau mandi bersama satu kampung.
Tradisi tahunan ini, di ikuti seluruh warga desa, baik anak-anak maupun lanjut usia. Dus-dusan digelar untuk merayakan Lebaran Ketupat atau penutup Lebaran Idul Fitri yang di awali dengan tasyakuran ketupat di masjid.
Sebagian warga berenang sampai ke Tengah dan merendam tubuhnya sambil menikmati matahari terbit.
Namun bagi anak-anak dan wanita yang tidak mahir berenang, lebih memilih berendam di tepi Pantai.
Keceriaan terlihat di wajah warga. Mereka senang bisa mandi bersama orang satu kampung, yang hanya dilakukan satu tahun sekali.
Selain sebagai ajang silaturahmi dan meluapkan kegembiraan, mandi air laut juga di yakini menyehatkan.
Tradisi mandi di laut lepas ini, di yakini warga setempat dapat menyehat tubuh, serta dapat menghilangkan penyakit gatal-gatal serta capek-capek. Sehingga tradisi ini, tidak hanya di ikuti warga setempat saja, melainkan warga desa lain pun kini juga turut andil.
“ini acara dus dusan buat nolak balak, iya setahun sekali setiap hari raya ketupat kesini sama anak anak. setiap habis acara ketupatan di masjid terus kesini mandi bareng. setiap lebaran ketupat iya tradisi turun temurun,” ujar Nila, warga .
Tradisi Dus dusan ini merupakan tradisi turun temurun yang dilestarikan hingga saat ini. Masyarakat masih mempercayai, mandi di laut seusai Lebaran Ketupat, untuk menolak balak dan penyakit.
“bawa tradisi jawa nya dus dusan bersama ini merupakan adat istiadat termasuk kearifan lokal warga dusun setempat, jadi tadi pagi jam 06.00 mulai dari bancaan ketupat di masjid setelah itu tanpa disuruh tanpa di komando semua warga desa ini dengan sendirinya dus dusan di laut atau mandi bersama, jadi saya hanya menguatkan terus karna tidak ada unsur negatifnya ini semata mata hanya meneruskan kearifan lokal dan adat istiadat,” kata Sukardi, Kepala Dusun Gesikharjo.
Mandi air laut bersama ini berlangsung selama beberapa jam hingga matahari panas menyengat. Selanjutnya, warga akan kembali pulang ke rumah masing-masing, menikmati hidangan ketupat sayur khas lebaran.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait