TUBAN, iNewsTuban.id - Gajah Mada dikenal menjadi Mahapatih Kerajaan Majapahit yang membantu Raja Hayam Wuruk mengantarkan ke masa kejayaan. Tapi sebelum menjadi pejabat tinggi satu level di bawah raja atau mungkin saat ini seperti wakil presiden di suatu negara, Gajah Mada meniti karier politiknya dari bawah.
Gajah Mada yang datang bukan dari keturunan bangsawan memulai dari jabatan di wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Saat itu kebetulan Gajah Mada diketahui menjadi pejabat di wilayah Kahuripan. Kebetulan wilayah ini dahulunya merupakan suatu kerajaan yang kekuasaannya dibagi oleh Airlangga.
Saat itu Kahuripan dibagi wilayahnya menjadi Kerajaan Janggala dan Kadiri. Di masa pemerintahan Mapanji Jayabhaya, wilayah Kahuripan kembali utuh sesudah Mapanji Jayabaya berhasil menaklukkan Janggala. Sesudah Kadiri runtuh, Kahuripan menjadi wilayah Singasari.
Kahuripan pun berakhir menjadi wilayah Majapahit sesudah Dyah Wijaya berhasil menaklukkan Jayakatwang, yang berkuasa di wilayah Kerajaan Kadiri, usai pemberontakan di Kerajaan Singasari saat masa pemerintahan Kertanagara.
Dikutip dari buku "Hitam Putih Mahapatih Gajah Mada", semasa pemerintahan Jayanagara, Kahuripan di bawah kekuasaan Gajah Mada. Kala itu, Gajah Mada mendapat jabatan baru dari pimpinan Bhayangkara menjadi Patih Kahuripan sesudah berhasil menumpas pemberontakan Ra Kuti dan membunuh Mahapati.
Dua tahun kemudian, Gajah Mada yang disebut oleh Serat Pararaton sebagai Gajah Mada tersebut menjadi Patih Daha. Pendapat tersebut mengacu Serat Pararaton bagian 8 yang dikisahkan sesudah raja pulang, maka Gajah Mada tak lagi menjadi kepala pasukan Bhayangkara.
Selanjutnya dua bulan lamanya ia mendapat cuti dibebaskan dari kewajiban, ia dipindah menjadi patih di Kahuripan, dua tahun lamanya menjadi patih itu. Sang Arya Tilam, patih di Daha meninggal dunia, Gajah Mada menggantinya. Kemudian Gajah Mada ditempatkan menjadi patih di Daha, dan Patih Mangkubumi Sang Arya Tadah menyetujui. Dialah yang menyokong Gajah Mada menjadi patih di Daha itu.
Bila merunut Serat Pararaton di muka, maka amatlah jelas bahwa karier Gajah Mada sangat cemerlang sesudah berhasil menyelamatkan Jayanagara dari pemberontakan Ra Kuti. Di mana sesudah menjadi pimpinan Bhayangkara, Gajah Mada menjadi Patih di Kahuripan yang semula menjadi ibu kota Janggala atau sebagai wilayah kekuasaan Airlangga.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait