PROBOLINGGO, iNewsTuban.id – Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan maut bus pariwisata di jalur wisata Bromo, tepatnya di Jalan Raya Sukapura, Desa Botoh, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025). Insiden tragis ini menewaskan delapan orang dan melukai 44 penumpang lainnya.
Kapolres Probolinggo, AKBP Muh Wahyudin Latif mengungkapkan, penyelidikan dilakukan tim gabungan khusus menggunakan teknologi Traffic Accident Analysis (TAA). Metode ini dengan pendekatan berbasis teknologi tinggi yang digunakan untuk menganalisis penyebab kecelakaan lalu lintas di lereng Bromo tersebut.
“Sampai saat ini kita masih mendalami dengan tim gabungan. Dugaan sementara ya gagal rem, cuma kami masih belum bisa memastikan,” ujarnya, Senin (15/9/2025).
Kapolres menambahkan, kondisi jalan saat kejadian dalam keadaan normal. Cuaca cerah dan tingkat kecuraman jalan di lokasi insiden masih tergolong landai.
Bus pariwisata bernomor polisi P 7221 UG yang mengangkut rombongan wisatawan dari Gunung Bromo itu diduga mengalami rem blong. Kendaraan oleng dan menabrak pagar rumah warga sebelum akhirnya berhenti dengan kondisi bagian depan ringsek.
Rekaman video yang beredar memperlihatkan bus dalam posisi miring di pinggir jalan, dengan sejumlah warga berusaha mengevakuasi korban.
Polisi telah mengamankan bus sebagai barang bukti dan menitipkannya di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rubasan). Sementara pagar rumah warga yang rusak akibat tertabrak bus sudah dievakuasi bersama warga sekitar.
“Saat ini kita masih melakukan olah TKP dengan tim TAA Korlantas Mabes Polri. Kita belum bisa menyimpulkan karena masih dalam proses pendalaman terkait penyebab pastinya,” kata Kapolres.
Data terbaru menyebutkan delapan orang meninggal dunia akibat kecelakaan maut bus wisata Bromo ini. Sementara 44 orang lainnya mengalami luka-luka, dengan satu korban masih dirawat di RS Probolinggo, sedangkan sisanya telah dievakuasi ke Kabupaten Jember.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait