Ita Hariyanti, Srikandi Kolektor Dan Tukang Jamas Keris 

Totok Martono
Iya Haryanti saat melakukan prosesi jamasan keris

TUBAN, iNews.id - Puluhan jenis keris terpajang ditembok ruwang tamu dengan bentuk minimalis. Disudut ruangan juga dihiasi berbagai jenis tosan aji yang ditata berderet ditempat khusus terbuat dari kayu. selain keris juga terlihat tombak dan berbagai jenis perkakas kuno seperti bethok, jodhang, pipisan (gilingan jamu) dan lainnya. Semua barang tersebut merupakan koleksi Ita Hariyanti, penggemar dan kolektor keris

“Ruangan ini memang gallery untuk menyimpan keris dan berbagai benda pusaka lainnya,” kata Ita yang bertempat tinggal di Desa sambonggede, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, kepada iNews.id, Sabtu (14/5/2022).

Memperbincangkan keris, bagi perempuan kelahiran 17 Mei 1977 ini bukan barang yang aneh lagi. Sejak masih bocah dirinya sudah akrab dengan pusaka warisan leluhur itu karena Bapaknya Suyitno mempunyai hobi mengoleksi keris. namun demikian kala itu dirinya belum terpikat dengan keris. dirinya justru lebih menyibukkan diri dengan kegiatan menari yang sudah ditekuni sejak masih SD. Rasa terpikatnya pada keris tumbuh setelah bapaknya yang juga mantan kades Sambonggede (1979-1998) dipanggil Yang Maha Kuasa. Batinnya seperti terpanggil untuk merawat dan melestarikan barang warisan orang tuanya itu. 


Ita Haryanti melakukan dengan ketulusan hati, tumbuh dari niatan luhur melestarikan budaya nusantara (Foto : Ist)

Karena sejak kecil sudah terbiasa menemani sang bapak merawat keris, Ita mengaku tidak canggung lagi ketika mulai mengakrabi keris warisan tersebut.

 “Keris itu memiliki keunggulan luar biasa yang tidak diketemukan pada jenis senjata lainnya, dari bahan baku, cara membuat dan eksotis pada keris. belum lagi jika membahas tentang yoni yang terdapat dalam keris,” ujar wanita bertubuh jangkung langsing ini. 

Tidak hanya merawat keris peninggalan orang tua, koleksi Ita juga terus bertambah karena dirinya sendiri rajin berburu keris. Dirinya mendapatkan tambahan koleksi keris selain membeli dari pameran keris juga melalui online. 

“Rasanya keris yang saya taksir seakan mengusik hati agar segera membeli dan memilikinya,” ujar perempuan murah senyum ini.

Meski dipercaya sebagian besar keris memiliki yoni atau daya magis, ibu berputra empat ini mengaku tidak pernah mengalami hal aneh dan mistik. Ita yang juga guru tari ini mengaku kecintaan pada keris bukan karena adanya 'yang mbaurekso', namun karena nilai seni dan keinginan ngleluri warisan adiluhung. 

Dari limapuluhan keris koleksinya, sebagian besar merupakan keris asli Tuban. diantaranya yaitu keris Tilam Sari, Tilam Upeh, Brojol dan sebagainya, keris asli Tuban tersebut diyakini merupakan buatan Empu Suratman dan Empu Supo.

Sebagai penggemar dan kolektor keris, wanita yang hobi melukis ini mengaku setiap tahun juga melakukan jamasan keris koleksinya. Adatnya prosesi menjamas keris saat bulan Suro dilakukan sendiri penuh percaya diri. Malahan juga diakui banyak orang yang mempercayakan untuk menjamas keris miliknya. 

“Tidak ada lelaku khusus. Proses jamasan keris hanya menggunakan piranti umum. Seperti jeruk pecel, pace, dan air kelapa. Semua dilakukan dengan ketulusan hati, tumbuh dari niatan luhur melestarikan budaya nusantara,” pungkasnya sambil tersenyum manis.

Editor : Prayudianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network