TUBAN, iNews.id - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) menyebabkan harga sapi di pasar hewan Kabupaten Tuban, Jawa Timur merosot signifikan hingga mencapai 1 juta rupiah per ekor. Namun, walau harga menjadi murah, penjualan sapi relatif sepi. Hal ini membuat omzet para pedagang turun hingga mencapai 75 persen.
Seperti yang terpantau di pasar hewan Margomulyo, Kecamatan Kerek. Transaksi jual beli masih dilakukan seperti biasa. Bahkan pasokan sapi dari peternak semakin meningkat dalam dua pekan terakhir, mencapai 450 hingga 550 ekor perhari, seiring dengan banyaknya penutupan pasar hewan di sejumlah daerah.
Hal ini juga dipengaruhi oleh peternak yang lebih memilih menjual seluruh sapi mereka, dari pada harus memelihara sapi dengan resiko mati akibat terjangkit wabah PMK. Sedangkan omzet pedagang sapi turun hingga mencapai 75 persen. Dari yang biasanya bisa menjual sekitar lima ekor perhari, kini satu ekor perhari sangat sulit.
Diketahui, sejumlah pasar hewan di Kabupaten Tuban masih terus beroperasi. Pemerintah Daerah belum menutup pasar, padahal ratusan sapi milik peternak lokal telah terjangkit wabah PMK, Kamis (26/5/2022).
Saat ditemui, petugas pasar hewan Margomulyo Hanto mengatakan, sebelum ada wabah harga sapi anakan sekitar 8 sampai 13 juta rupiah. Sedangkan sapi dewasa mencapai harga 22 hingga 30 juta rupiah.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait