TUBAN, iNews.id - Maraknya kasus wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Tuban. Hingga pemerintah daerah setempat harus menutup pasar hewan, guna mencegah penyebaran meluas.
Akibatnya, para pedagang kambing di Kabupaten Tuban, Jawa Timur kebingungan menjual dagangannya. Mereka terpaksa mengobral kambing-kambing dagangannya di pinggir jalan dengan harga murah. Meski demikian penjualan merosot drastis.
Menurut salah satu pedagang kambing Sugiharto asal Kecamatan Jenu yang tengah terduduk lesu di trotoar jalan pasar Bongkaran, Kecamatan Semanding mengatakan, semenjak pasar hewan ditutup singga empat kambing dagangannya belum laku sampai tengah hari, Jumat (17/6/2022).
"Sepi semenjak pasar ditutup, biasanya bisa menjual 2 hingga 3 ekor kambing. Sekarang belum laku sama sekali," ujarnya.
Karena desakan ekonomi, Sugiharto bersama sejumlah pedagang lainnya nekat menjual kambing dipinggir jalan, bahkan mengobral dagangannya untuk menarik minat pembeli. Segala jenis harganya diturunkan hingga 400 ribu rupiah perekor
Pasar kambing ditutup sehingga pedagang tidak dapat berjualan. (Foto : iNews)
Sementara itu, salah seorang pedagang kambing lainnya Mardiyanto berharap, pemerintah segera membuka kembali pasar hewan, khususnya area kambing. Sebab mendekati perayaan Idul Adha, banyak masyarakat yang mencari kambing, sementara pedagang tidak tahu harus berjualan dimana.
"Yaa karena gimana yaa, jualan di pinggir jalan untuk cari nafkah. Daripada di rumah gak dapat pembeli. Kita harap pemerintah segera membuka pasar, karena masyarakat banyak yang mencari kambing jelang Idul Adha. Keadaan ini sudah berjalan dua hari, dan harganya turun 400ribu rupiah," tutupnya.
Editor : Prayudianto