TUBAN, iNews.id - Walau waktu kedatangan jamaah haji asal Kabupaten Tuban yang sempat molor hingga 5 jam lebih dari estimasi tiba di Tuban pukul 11.00 WIB. Sebanyak 593 jamaah haji asal Kabupaten Tuban kloter pertama dan ke dua telah tiba di Kompi Senapan C Tuban, Minggu (17/7/2022).
Kepala Seksi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh Kemenag Tuban Ashabul Yamin menjelaskan, kloter pertama yang terdiri dari 448 jamaah haji tiba pukul 15.10 WIB dengan menaiki 10 armada bus yang datang beriringan. Keterlambatan tersebut terjadi karena adanya pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
“Landing di Bandara Juanda pukul 05.15 WIB, sampai di Asrama Haji Sukolilo langsung cek kesehatan, dan itu memakan waktu cukup lama,” tuturnya
Yamin mengatakan, dengan pengetatan pemeriksaan kesehatan tersebut, diharapkan kesehatan jamaah haji dapat terpantau. Selain itu juga sebagai upaya dari Pemerintah Provinsi dalam mencegah masuknya varian baru Covid-19 ke tanah air.
"Usai dilakukan pemeriksaan, ditemukan 4 jamaah haji reaktif tanpa gejala, dan satu jamah haji dalam keadaan sakit karena dehidrasi," terangnya.
Ia melanjutkan,usai landing jamaah haji yang sakit tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit haji untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Untuk jamaah haji yang dinyatakan reaktif tanpa gejala, langsung ditindaklanjuti oleh pemprov dengan mengirim secara terpisah jamaah haji ke rumah masing-masing.
“Kebijakan dari pemprov langsung dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” beber Yamin.
Suasana haru saat penyambutan keluarga jamaah haji Kabupaten Tuban. Foto : Istimewa.
Sementara itu, untuk kloter ke dua yang terdiri dari 143 orang tiba pukul 12.55 WIB. Rombongan jamaah haji kloter ke dua juga harus menerima tes pemeriksaan kesehatan di asrama haji, hingga akhirnya tiba di Kompi Senapan C Tuban minggu malam, pukul 20.57 WIB.
“Untuk kloter dua ini lebih sedikit, menggunakan 3 bus," imbuhnya.
Sementara itu, salah satu jamaah haji asal Desa Jatisari Kecamatan Senori Maftuhah (65) mengaku senang dan lega karena sudah sangat rindu kepada keluarga terutama cucu. Total 42 hari ia harus berpisah dengan keluarga untuk menjalankan ibadah suci ke Baitullah. Tangis haru tak bisa terbendung ketika dirinya dan suami Mahmud (65) tahun turun dari bus.
“Alhamdulilah kami bisa menunaikan ibadah haji dan kembali ke kampung halaman tanpa kurang satu apapun, saya pengen cepat pulang dan ketemu cucu,” pungkas Maftuhah.
Editor : Prayudianto