get app
inews
Aa Text
Read Next : Perahu Jalan Sendiri Tanpa Kemudi Mesin Menyala, Nelayan di Tuban Ditemukan Tewas di Tengah Laut

Solar Langka di SPBU, Nelayan Berhenti Melaut

Senin, 15 Agustus 2022 | 17:11 WIB
header img
nelayan berhenti melaut dan sedang memperbaiki jaringnya. foto: Pipit Wibawanto

TUBAN, iNewsTuban.id - Langkanya bahan bakar jenis solar di SPBU di sepanjang jalan Pantura di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, berdampak pada nelayan di sepanjang pesisir utara Laut Jawa. Sulitnya mendapatkan bahan bakar tersebut, mengakibatkan nelayan terpaksa berhenti melaut.

Nelayan di Pesisir Utara Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, tampak sibuk memperbaiki jaring dan alat tangkap ikan lainnya, karena tidak lagi dapat melaut, akibat langkanyanya bahan bakar jenis solar.
 
Ratusan perahu milik nelayan setempat, terpaksa harus ditambatkan. Lantaran solar langka, sehingga nelayan kesulitan mendapatkan bahan bakar jenis solar.
 
Kondisi ini, sudah dirasakan nelayan sejak sepekan terakhir ini. Sehingga  sebagian besar nelayan berhenti melaut, karena langkanya solar di SPBU di sepanjang jalur Pantura tersebut.
 
Kini, sebagian nelayan terpaksa harus berburu solar eceran, agar dapat melaut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, meski harga solar lebih mahal dibandingkan beli di SPBU. Apabila  solar di SPBU di jual Rp 5.150 perliter, sedangkan di eceran Rp 6.500 perliternya.
 
“telat pak, sudah seminggu nggak melaut, sulit cari solar, di SPBU sudah nggak ada, kalau di SPBU tidak ada yaa.. cari di eceran, harganya enam ribu perliter,” ujar Lasmari, nelayan setempat sambil mengeluh.

Sedangkan kebutuhan bahan bakar untuk perahu para nelayan ini, dalam sehari rata-rata 30 hingga 60 liter perhari. Sedangkan di Kelurahan Sidomulyo tersebut, tercatat ada sekitar 200 perahu nelayan, sehingga tidak dapat mengandalkan solar eceran.
 
“yang pertama nelayan kesulitan untuk melaut, jadi nelayan rata rata tidak melaut ketika solar tidak ada, sementara kami menyiasatinya mencari solar eceran, kami berharap solar harus tetap ada agar kami bisa bekerja, kami minta fasilitas SPBU mini untuk nelayan, ada dua ratus lima puluh lima nelayan se-kelurahan,” kata Ahmad Khusnu Abidin, ketua Rukun Nelayan.

Untuk itu, nelayan berharap regulasi pembelian untuk nelayan dipermudah, agar nelayan dapat mudah membeli bahan bakar di SPBU. Selain itu, nelayan juga berharap ada SPBU khusus nelayan, sehingga kebutuhan nelayan dapat terpenuhi.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut