JAKARTA, iNewsTuban.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengakui subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) salah sasaran karena lebih banyak dinikmati orang kaya.
Menurut dia, anggaran subsidi energi untuk BBM hingga LPG yang dianggarkan di APBN seharusnya ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah.
Kenyataannya, subsidi BBM hingga LPG lebih banyak dinikmati oleh orang-orang golongan mampu. Misalnya solar, sebanyak 89 persen dinikmati oleh dunia usaha, dan hanya 11 persen yang dikonsumsi rumah tangga (RT).
"Dari yang dinikmati RT, ternyata 95 persen dinikmati RT yang mampu dan hanya 5 persen yang dinikmati RT miskin termasuk petani dan nelayan," ujar Sri Mulyani, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat(26/8/2022).
Sementara itu, Pertalite 86% dinikmati RT dan sisanya 14 persen dinikmati oleh dunia usaha. Dari yang dinikmati RT, ternyata 80 persen dinikmati oleh RT mampu dan 20% dinikmati oleh RT miskin.
"Bahkan, subsidi LPG 3 kg juga lebih banyak dinikmati oleh masyarakat mampu, 68 persen konsumsi LPG 3 kg oleh RT mampu. Tapi ini tetap salah sasaran karena kebanyakan konsumsinya dinikmati oleh yang mampu, 40 persen terbawah hanya menikmati 32 persen dari subsidi LPG," ungkap Sri Mulyani.
Bahkan 98 persen konsumsi Pertamax dinikmati oleh RT, dan dari angka tersebut, 86 persen konsumsinya adalah RT mampu, hanya 14 persen dinikmati oleh yang tidak mampu.
"Dari sisi anggaran, uangnya ratusan triliun, apalagi kalau Rp502,4 triliun naik jadi Rp698 triliun,ratusan triliun itu yang banyak menikmati adalah menengah atas. Yang paling miskin justru mendapatkan sangat kecil," tutur Sri.
Editor : Prayudianto