get app
inews
Aa Text
Read Next : 1 Siswa dari 2 Siswa SMK di Semarang Tewas Ditembak Oknum Polisi

Kaur Keuangan Desa Di Tuban Dapat Uang 14,8 Triliun Rupiah Lapor Ke Polisi

Sabtu, 01 Oktober 2022 | 14:01 WIB
header img
Kaur Keuangan Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Cahyo Hermawan yang menerima transfer uang senilai 14,8 triliun rupiah. Foto : iNews/Siro

TUBAN, iNews.id - Seorang Kaur Keuangan Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban bernama Cahyo Hermawan kaget setelah mendapatkan transfer uang senilai 14,8 triliun rupiah.

Hal tersebut ia ketahui saat pergi ke ATM Bank BNI Tuban untuk mengambil uang yang telah ditranfer temannya sebesar 506.000 rupiah pada 12 September 2022 silam. Namun saat mau mengambil uang, Cahyo salah memasukkan nomor pin karena lupa hingga dua kali. Kemudian memutuskan untuk menarik uang melalui teller.

"Waktu mau ambil uang, saya lupa nomor pin, biasanya kan tanggal ulang tahun anak. Lalu tak pencet dua kali ini salah terus. Saya mikir ini ketiga kali nanti diblokir, akhirnya saya ke teller untuk ambil uang," ucap Cahyo kepada awak media saat ditemui dikediamannya, Jum'at (30/9/2022).

Ia melanjutkan, setelah ambil uang ia melihat jumlah sisa buku tabungannya. Namun tertera nominal dengan 16 digit yaitu sebesar Rp 14.885.530.818.45461. Berikutnya Cahyo langsung menanyakan kepada Polisi yang sedang menjaga dipintu Bank yang menyarankan untuk menanyakan ke pihak Bank.

"Saya langsung diarahkan ke pihak Bank dengan didampingi sama bapak Polisi itu, terus saat mereka melihat buku tabungan saya dan langsung dicoret itu angka di buku tabungan," ujarnya.

Lalu, pihak bank memberi penjelasan bahwa ada kesalahan sistem yang error, sehingga buku tabungan langsung dicoret dan ditulis saldo O.

"Waktu saya dirumah, saya baru sadar kalau uang itu jumlahnya 14 triliun lebih, memang itu bukan milik saya, akan tetapi keterangan uang saya kok tidak ada, hanya ditulis biasa saldo O," keluh Cahyo.

Merasa ada keanehan, Cahyo keesokan harinya datang ke Bank BNI Tuban untuk menanyakan hal terkait, namun disitu dicetak dibuku tabungan sebesar 99.000 rupiah.

"Harusnya di buku tabungan itu kan bisa terlihat uang keluar masuknya, ini apakah betul kesalahan sistem, atau sistem mana yang salah?," ujarnya.

Selanjutnya Cahyo menjelaskan, buku tabungan tersebut masih baru diberikan oleh ketua kelompok tani, dan mendapatkan bantuan dari pemerintah, yang langsung ditranfer ke rekening buku tabungan tersebut. 

"Saya kan terdaftar sebagai anggota kelompok tani, lalu dapat uang tranferan 506.000 rupiah," terangnya.

Karena tidak ingin mendapatkan masalah, Cahyo akhirnya melaporkan hal itu ke Polsek Semanding.

"Khawatirnya ini uang kemana arahnya, kan tidak jelas disitu. Petugas Bank juga asal coret, apabila nanti kedepan masalah ini diperiksa oleh Polres Tuban saya siap menjadi saksi," sebut Cahyo.


Kantor Kepala Desa Sambongrejo tempat Cahyo Hermawan berdinas sebagai Kaur Keuangan. Foto : iNews/Siro

Sementara itu, Kapolsek Semanding Inspektur Satu (IPTU) Carito mengungkapkan, laporan nasabah Bank BNI yang tiba-tiba menerima uang sejumlah 14,8 triliun sudah diterima, namun pihaknya memberikan saran untuk diselesaikan ke pihak Bank.

"Itu kan bukan uangnya ya, jadi kami sarankan untuk diselesaikan sama pihak Bank. Memang nasabah ini jujur, karena takut terjadi hal dikemudian hari sehingga melaporkan kepada kami," tutur IPTU Carito.

Akibat kejadian itu, Carito memberikan himbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati karena kasus seperti ini bisa saja penipuan atau peretasan data-data milik Bank.

"Makanya, tetap harus dikoordinasikan kepada pihak terkait, kalau persoalan buku tabungan ya kepada pihak Bank yang bersangkutan," pungkas Kapolsek Semanding.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut