BANDUNG, iNews.id - 10 YouTuber membuat konten horor di rumah kosong di Jalan Sawah Kurung, Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung.
Celakanya, para YouTuber tersebut bikin konten tanpa seizin pemilik rumah. Parahnya lagi, mereka membuat rumah warisan terebut berantakan.
Kejadian itu membuat Erma Hermina, pemilik rumah kosong marah. Dia melaporkan 10 YouTuber ke Polda Jabar. Erma Hermina mengatakan, peristiwa itu bermula saat dirinya sudah lama tidak datang ke rumah peninggalan orang tua karena sakit.
Biasanya, sejak ditinggal almarhumah Ibu, rumah tersebut selalu dibersihkan setiap satu atau dua minggu sekali.
"Setiap diberesin saya foto kondisi rumah, barang-barangnya masih lengkap," kata Erma kepada wartawan, Senin (8/10/2022).
Sejak Agustus 2021, ujar Erma Hermina, dia dan anaknya jarang datang ke rumah peninggalan orang tua itu karena sakit. Anaknya pun memiliki kesibukan dengan keluarganya.
Erma terkejut saat diberitahu anaknya pada awal 2022 lalu, ada YouTuber yang masuk ke rumah peninggalan orang tua tersebut dan membuat konten bertema horor. "Setelah dicari ternyata ada 10 YouTuber," ujar Erma.
Satu persatu video di YouTube tersebut, tutur Erma, diamati untuk memastikan lokasinya di rumah peninggalan orang tua. Ternyata benar, lokasi konten horor itu rumah orang tuanya dalam kondisi yang sudah berantakan. Padahal, terakhir kali datang, kondisi rumah dalam keadaan rapi.
"Kaget lah lihat kondisi rumah. Rumahnya sudah berantakan sekali," tutur Erma.
Bahkan terdapat beberapa barang peninggalan orang tuanya di rumah itu, seperti mesin cuci, meja makan, dan ban mobil minibus yang terparkir di garasi rumah, raib.
Erma semakin sakit hati bukan hanya karena rumah peninggalan orang tua dimasuki tanpa izin, konten yang dibuat para YouTuber itu berbau horor dan menyebut-nyebut arwah penasaran.
"Makanya saya kaget, saya tersinggung, terhinakan. Rumah ibu saya dibikin seperti itu," ucapnya.
Karena itu, Erma membuat laporan polisi ke Polda Jabar pada April 2022 sebab peristiwa itu merupakan tindak pidana dan telah menghina keluarganya. Namun, laporannya hingga saat ini belum ada perkembangan dari pihak Kepolisian.
"Informasi terakhir sudah ada yang dipanggil tujuh YouTuber. Makanya, saya ingin kepastian hukum. Sebagai pelapor juga kami memiliki hak untuk meminta kepastian itu," ujar Erma.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, benar Polda Jabar laporan terkait pembuatan konten YouTube di rumah kosong tanpa izin. Saat ini, laporan itu masih dalam proses penyelidikan.
"Masih lidik (penyelidikan)," kata Kabid Humas Polda Jabar.
Editor : Sazili Mustofa