TUBAN, iNewsTuban.id - Mendekati perayaan hari Natal dan Tahun Baru 2023, harga komoditas daging dan telur ayam di Pasar Tradisional di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terus melambung tinggi. Kenaikan tertinggi berlaku pada daging ayam, yang mencapai Rp. 5.000 per-kilogram. Akibatnya, omzet penjualan para pedagang turun drastis hingga 25 persen.
Perayaan Natal dan Tahun Baru masih menyisakan beberapa hari lagi. Namun sejumlah bahan pangan di Pasar Pramuka Kabupaten Tuban, sudah mulai melambung tinggi. Komoditas daging misalnya, mengalami lonjakan harga rata-rata mencapai Rp 5.000 per-kilogram.
Daging sapi kualitas super, kini telah menyentuh harga Rp 130.000 per-kilogram. Lalu daging sapi kualitas sedang dijual Rp 120.000 per-kilogram. Sementara daging kualitas rendah bercampur tulang dan lemak dijual antara Rp 100.000 sampai Rp 110.000 per-kilogram.
“daging sapi yang super 130 ribu, ada juga 120 dan 110 ribu, penjualan normal sehari bisa 1 ekor sapi,” ujar Eni, pedagang daging sapi.
Sementara daging ayam potong naik dari sebelumnya Rp 30.000 per-kilorgam menjadi Rp 35.000 per-kilogram. Lalu daging ayam broiler atau ayam keras naik menjadi Rp 45.000 per-kilogram, dari sebelumnya hanya Rp 40.000 per-kilogram. Sementara daging ayam kampung berada pada harga Rp 65.000 per-kilogram.
Kenaikan harga daging ayam ini telah berlangsung sejak 5 hari terakhir. Pedagang menduga, kenaikan harga dipicu datangnya perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.
Mahalnya harga daging ayam, berdampak terhadap penjualan. Omzet pedagang turun drastis hingga 25 persen. Jika biasanya pedagang mampu menjual sedikitnya 60 ayam per-hari, maka kini hanya berkisar 40 ekor saja.
“jelang Nataru harga ayam naik semua rata-rata lima ribu sekilo, sekarang 35 ribu, sebelumnya 30 ribu, ayam kampung 65 ribu per kilogram, naik sudah lima hari ini,” kata Sukesi, pedagang daging ayam.
Selain harga daging ayam dan daging sapi, harga telur saat ini juga masih mahal. Sejak sepekan terakhir, harga telur berada pada posisi Rp 30.000 per-kilogram.
Editor : Prayudianto