get app
inews
Aa Read Next : Berkah Perayaan Kemerdekaan, Jasa Persewaan Kostum di Tuban Laris Manis

Diserang Ulat Tanah, Hektaran Tanaman Jagung Milik Petani Terancam Gagal Panen

Sabtu, 24 Desember 2022 | 05:56 WIB
header img
Ulat tanah/ Bengkelo yang menggerogoti akar tanaman jagung milik petani.

TUBAN, iNewsTuban.id - Hama Bengkelo atau ulat tanah menyerang lahan pertanian jagung di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Koloni hewan melata tersebut menggerogoti bagian akar, sehingga tanaman jagung layu dan mati mengering. Akibatnya hektaran tanaman jagung yang telah berusia 70 hari terancam gagal panen.

 

Cuaca buruk memicu serangan hama Bengkelo atau ulat tanah pada tanaman jagung di Desa Kasiman. Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Koloni hewan melata yang hidup di bawah permukaan tanah tersebut, menyerang bagian akar tanaman dan menggerogotinya sampai habis.

 

Akibatnya tanaman jagung yang telah berusia 70 hari tersebut, tidak mendapat cukup asupan nutrisi. Tak hanya gagal tumbuh optimal, tanaman juga mengalami layu dan akhirnya mati mengering. Akibatnya petani terancam mengalami gagal panen.

Serangan hama ulat tanah ini terdeteksi muncul sejak 4 terakhir. Namun serangan pada musim tanam kali ini merupakan yang terparah. Salah satunya dialami Rustam (57). Tanaman jagung seluas setengah hektar miliknya rusak diserang bengkelo.

 

Berbagai upaya telah dilakukan petani untuk menanggulangi bengkelo. Diantaranya menyemprotkan cairan pembasmi hama, namun tidak membuahkan hasil. Upaya satu-satunya untuk meminimalisir kerusakan hanya dengan memburu bengkelo secara manual, yaitu menggali tanah.

 

“jagungnya dimakan bengkelo, sebelumnya juga ada tapi gak sebanyak tahun ini, setengah hektar yang terserang bengkelo, tempat lain juga keserang,” ujar Rustam.

Tidak diketahui pasti luas lahan yang terdampak serangan bengkelo. Namun petani memastikan hama menyerang hampir merata ladang jagung milik petani di desa setempat. Para petani berharap pihak terkait mencarikan solusi, pada serangan hama ulat tanah ini karena sangat merugikan petani.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut