get app
inews
Aa Read Next : Antisipasi Penyalahgunaan Narkoba di Bulan Ramadhan, Satreskoba Polres Tuban Razia Narkoba

Nelayan Berhenti Melaut Akibat Cuaca Buruk dan Ombak Besar

Kamis, 05 Januari 2023 | 12:57 WIB
header img
Perahu-perahu nelayan yang diparkir di pinggir pantai akibat cuaca buruk, nelayan tidak melaut.

TUBAN, iNewsTuban.id - Nelayan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tak melaut akibat dampak dari cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi akhir-akhir ini. Kondisi ini dimanfaatkan para nelayan untuk memperbaiki perahu dan alat tangkap seperti jaring yang rusak, akibat diterjang ombak besar.

 

Cuaca buruk dan gelombang laut tinggi melanda perairan utara Kabupaten Tuban. Sejak dua pekan terakhir ini, ombak setinggi 5 hingga 7 meter meter disertai angin kencang, menerjang kawasan pesisir utara, serta sejumlah perahu nelayan harus  berlabuh di tepi pantai desa setempat.

 

Tingginya gelombang laut, memaksa para nelayan untuk berhenti melaut. Salah satunya nelayan di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban Kota. Para nelayan ini memilih menyandarkan perahunya, untuk menghindari terjangan gelombang tinggi saat melaut.

Sambil memantau kondisi laut, para nelayan memperbaiki perahu yang rusak atau bocor, serta alat tangkap seperti jaring yang rusak saat digunakan melaut. Sehingga saat kondisi laut bersahabat, para nelayan akan kembali melaut.

 

“tidak melaut sudah setenggah bulan, tidak melaut karena cuaca buruk angin kencang, tinggi gelombang 5 hingga 7 meter di tengah laut,” ujar Sumijan, nelayan setempat.

 

Sncaman gelombang tinggi membuat nelayan tradisional terpaksa mengungsikan perahu, untuk meminimalisir kerugian akibat dampak terjangan ombak. Perahu disembunyikan di boom. Sementara para nelayan berhenti melaut mencari ikan.

“ini sedang perbaiki jarring, sudah tidak melaut 2 minggu, digunakan untuk memperbaiki jarring yang rusak,” kata Duki, nelayan yang lain.

 

Cuaca buruk dan gelombang laut tinggi seperti ini hampir setiap tahun terjadi. Namun kondisi tersebut saat ini sulit diprediksi para nelayan, terkadang bisa sebulan atau dua bulan.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut