TUBAN, iNewsTuban.id - Nelayan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tak melaut akibat dampak dari cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi akhir-akhir ini. Kondisi ini dimanfaatkan para nelayan untuk memperbaiki perahu dan alat tangkap seperti jaring yang rusak, akibat diterjang ombak besar.
Cuaca buruk dan gelombang laut tinggi melanda perairan utara Kabupaten Tuban. Sejak dua pekan terakhir ini, ombak setinggi 5 hingga 7 meter meter disertai angin kencang, menerjang kawasan pesisir utara, serta sejumlah perahu nelayan harus berlabuh di tepi pantai desa setempat.
Tingginya gelombang laut, memaksa para nelayan untuk berhenti melaut. Salah satunya nelayan di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban Kota. Para nelayan ini memilih menyandarkan perahunya, untuk menghindari terjangan gelombang tinggi saat melaut.
Sambil memantau kondisi laut, para nelayan memperbaiki perahu yang rusak atau bocor, serta alat tangkap seperti jaring yang rusak saat digunakan melaut. Sehingga saat kondisi laut bersahabat, para nelayan akan kembali melaut.
“tidak melaut sudah setenggah bulan, tidak melaut karena cuaca buruk angin kencang, tinggi gelombang 5 hingga 7 meter di tengah laut,” ujar Sumijan, nelayan setempat.
Sncaman gelombang tinggi membuat nelayan tradisional terpaksa mengungsikan perahu, untuk meminimalisir kerugian akibat dampak terjangan ombak. Perahu disembunyikan di boom. Sementara para nelayan berhenti melaut mencari ikan.
“ini sedang perbaiki jarring, sudah tidak melaut 2 minggu, digunakan untuk memperbaiki jarring yang rusak,” kata Duki, nelayan yang lain.
Cuaca buruk dan gelombang laut tinggi seperti ini hampir setiap tahun terjadi. Namun kondisi tersebut saat ini sulit diprediksi para nelayan, terkadang bisa sebulan atau dua bulan.
Editor : Prayudianto