TUBAN, iNewsTuban.id - Desa kebomlati, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, memang dikenal sebagai kampungnya pengrajin anyaman bambu sejak dulu. Tak kurang ada 75 kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya dari profesi satu ini.
Desa di ujung selatan Kecamatan Plumpang ini belakangan tengah antusias melestarikan dan mengembangkan potensi desa, yaitu anyaman bambu khas daerahnya. Berbagai cara ditempuh oleh Pemerintah Desa setempat dan warganya guna tujuan yang sangat mulia tersebut.
Cara-cara yang ditempuh tergolong kreatif dan baru, mulai dari pembentukan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang memiliki tugas utama mengangkat potensi desa yang ada untuk menjadi objek wisata, sampai memberi pelatihan-pelatihan gratis ke pelajar di sekolah-sekolah. Seperti saat sejumlah anggota Pokdarwis Desa Kebomlati, rutin memberi pelatihan menganyam bambu pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Plumpang ini misalmya.
Kegiatan pelatihan yang dimulai pukul 14.00 itu di ikuti sekitar 35 siswa, materi yang diberikan juga tergolong ringan, yaitu mengenal dan mempraktikkan dasar-dasar anyaman, mulai dari mengenal bahan, sampai pola dasar anyaman.
Ali Kusni, guru prakarya SMA Negeri 1 Plumpang mengaku senang, dengan kedatangan Pokdarwis Desa Kebomlati ini ke tempatnya bertugas.
“acara ini bagus, selain dapat mengasah kreativitas siswa, acara ini juga akan membuat siswa memahami kearifan lokal daerahnya, mengingat Kebomlati adalah salah satu desa di kecamatan Plumpang yang kaya akan potensi,” ungkap guru asal Tambakboyo tersebut.
Sementara itu Zubaidi, ketua Pokdarwis Desa Kebomlati mengaku, kalau acara tersebut dilakukan oleh kelompoknya selain untuk promo wisata, juga untuk pelestarian anyaman khas desanya.
“selain agenda promo wisata, acara ini kita selenggarakan juga untuk pelestarian kerajinan khas desa kami,” ungkap ayah satu anak ini saat ditemui usai acara pelatihan.
Ke depan, kegiatan-kegiatan serupa akan terus diadakan di berbagai lembaga pendidikan sekitar Kecamatan Plumpang. Mengingat masih banyak lembaga yang belum disinggahi maka program pelatihan tersebut ditargetkan berlangsung selama tiga bulan ke depan.
Editor : Prayudianto