get app
inews
Aa Text
Read Next : Ground Breaking, NWP Property Hadirkan Citi Mall Sebagai Pusat Perbelanjaan Modern Pertama di Tuban

Kopi Gorengan, Kopi Pasir Khas Pantura Tuban

Minggu, 05 Februari 2023 | 08:58 WIB
header img
Suliqkayatun, warga Desa Sawir, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban dan Kopi Mbahdok

TUBAN, iNewsTuban.id - Bagi anda pecinta kopi Nusantara, maka wajib mencicipi kopi khas pesisir utara Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kopi Robusta murni bercitarasa pedesaan itu, disangrai menggunakan pasir pantai, di atas tungku kayu bakar. Resep pengolahan unik yang diwariskan turun-temurun itu, mampu mendatangkan cuan jutaan rupiah.

 

Beginilah suasana rumah keluarga Suliqkayatun, di Desa Sawir, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. Setiap hari, wanita 53 tahun ini dibantu dua pekerja, terus bekerja memproduksi bubuk kopi khas pesisir utara, yang diberi merk Mbahdok.

 

Berbeda dengan kopi pada umumnya. Kopi Robusta ini masih diolah secara tradisional. Uniknya lagi, biji kopi disangrai menggunakan pasir pantai, di atas tungku kayu bakar. Teknik warisan turun-temurun ini diyakini dapat membuat kopi matang sempurna dan memberikan cita rasa khas.

Proses sangrai hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit, lalu biji kopi ditiriskan hingga dingin. Setelah melewati penyortiran, biji kopi kemudian dimasukkan mesin penggilingan. Namun untuk menjaga ciri khas kopi pesisir, bubuk kopi digiling agak kasar.

 

Usaha kopi rumahan ini sudah digeluti keluarga Suliqkayatun sejak tahun 1999. Dari yang awalnya dijual di pasar-pasar tradisional, kini kopi warisan keluarga ini telah dikemas lebih modern, sehingga mampu masuk swalayan dan pusat oleh-oleh di Tuban. Harga yang dipatok beragam sesuai ukuran.

 

Tak hanya digemari warga local, kopi pesisir utara dengan merk Mbahdok juga banyak diburu pecinta kopi nasional luar daerah. Diantaranya dari Malang, Cilacap, Tangerang dan Lampung. Namun keterbatasan alat dan tenaga, membuat Suliqkayatun hanya mampu memproduksi 20 - 25 kilogram bubuk kopi per-hari.

“sudah sejak tahun 1999, awalnya ini usaha ibu saya dijual ke pasar, lalu saya lanjutkan dengan kemasan lebih bagus dan modern, resep pembuatan kopinya dari keluarga,” ujar Suliqkayatun, produsen kopi Mbahdok.

 

Selain memproduksi kopi dengan kemasan premium, Suliqkayatun juga melayani pembelian bubuk kopi secara curah menggunakan kemasan plastik biasa. Pelanggan kopi curah biasa adalah warung-warung kopi, toko kelontong, serta pedagang pasar tradisional. Harga yang dipatok adalah bervariasi yaitu kemasan 100 gram Rp. 9 ribu,  kemasan 150 gram Rp. 12 ribu,  250 gram Rp. 20 ribu dan kemasan 400 gram Rp. 40 ribu.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut