TUBAN, iNewsTuban.id - Tradisi keleman tidak hanya menjadi kearifan lokal yang masih mengakar di kehidupan masyarakat Desa Ngino,Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Oleh pemerintah desa setempat keleman atau 'ngrujaki pari' dikemas menjadi rangkaian budaya untuk mendukung wisata Sendang Asmoro,salah satu destinasi wisata unggulan di 'Bumi Ronggolawe Tuban.
Tidak heran bila tahun ini kegiatan keleman yang diadakan Minggu (19/2) diwisata Sendang Asmoro, sengaja digelar lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya. Selain adanya gunungan setinggi 3 meter yang berisi buah,sayuran dan polo pendem juga diadakan kirab yang dikuti oleh ratusan warga.
"Kemasan Keleman tahun ini sengaja dibuat lebih meriah. Selain wujud rasa syukur atas berkah melimpahnya sumber daya alam bumi Ngino juga untuk lebih menggairahkan wisata Sendang Asmoro," kata Kades Ngino Wawan Hariyadi kepada iNews.id.
Prosesi keleman diawali dari kirab gunungan yang diberangkatkan dari kantor desa Ngino. Kades Wawan yang tampak gagah mengenakan busana adat itu tidak bisa menyembunyikan rasa haru saat memberangkatkan kirab gunungan.
Kirab gunungan yang baru diadakan tahun ini layaknya pawai karnaval yang selalu memantik perhatian. Dibarisan depan seorang lelaki berbusana adat menjadi cucuk lampah memimpin jalannya kirab. Berikutnya beberapa dara belia ayu dan anggun dengan balutan busana tradisional sambil membawa bokor, dikuti oleh anak-anak TK dan SD. Dibelakang rombongan menyusul gunungan yang dipikul empat lelaki berperawakan dempal. Paling akhir adalah barisan kaum perempuan mengenakan jarit dan berkebaya sambil menyunggi tampah dan mengindit ember yang berisi makanan dan jajanan.
Disepanjang rute kirab yang melewati jalan desa tersebut penuh sesak oleh penonton. Kirab gunungan menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat ditepi hutan itu.
Saat memasuki lokasi Sendang Asmoro ratusan wisatawan yang memenuhi area wisata dihari libur tersebut, tak melewatkan moment istimewa itu. Saling berburu untuk mengabadikan dalam jepretan ponsel. Warga dan wisatawan semakin bersukacita ketika saling berebut gunungan.
Prosesi keleman masih berlanjut. Diarea lapang yang cukup teduh dan asri ratusan warga dan undangan berkumpul, sambil menikmati sajian tari dari pelajar TK dan SD setempat. Rangkaian doa dipanjatkan sebelum tumpeng, makanan dan jajanan polo pendem dinikmati bersama-sama. Tidak saja oleh warga namun juga berbagi bersama pengunjung wisata sendang Asmoro. Penuh kehangatan dan guyup rukun menikmati keberkahan jelang musim panen padi.
Editor : Prayudianto