TUBAN, iNewsTuban.id - Wakil Bupati Tuban, H Riyadi bersama Ketua PCNU Kabupaten Tuban , Kiyai Damanhuri telah meresmikan sebuah musholla dan Pondok Pesantren (Ponpes) Ilham Hubbul Wathon yang berada di Jalan Perintis, Kelurahan Sukolilo, pada Kamis (9/3/20203).
Setelah meresmikan musholla tersebut Wabup Riyadi berharap, agar memberikan manfaat untuk masyarakat Tuban, terutama untuk warga sekitar.
"Alhamdulillah hari ini kami bersama Ketua PCNU Kiyai Damanhuri telah meresmikan musholla dan Ponpes Ilham Hubbul Wathon," ungkap Kang Riyadi begitu disapa.
Senada disampaikan Ketua PCNU Tuban, Kiyai Damanhuri. Menurut kiyai asal Kecamatan Rengel itu menyampaikan, pondok ini kedepannya sebagai tempat yang mengajarkan Islam rahmatan lil alamin. Utamanya bisa dijadikan sebagai tempat moderasi beragama. Sehingga tagline ponpes ilham hubbul wathon adalah pondok moderasi beragama.
"Yang pasti selalu bisa mengedepankan tawassuth, tasammuh dan i'tidal," tutur Yai Damanhuri.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Ilham Hubbul Wathon, Dr Misbahul Munir menjelaskan, musholla dan ponpes ini dinamakan ilham hubbul wathon yang berarti inspirasi cinta tanah air. Pemberian nama ini sangat penting karena sebagai tempat ibadah sekaligus belajar agama islam. Terlebih, agama islam yang berwawasan kebangsaan, moderat dan modern.
"Di ponpes ini menerapkan kaidah al Muhafadzoh 'alal qodimis sholih wal akhdu bil jadidil ashlah. Artinya melestarikan hal-hal baik dari masa lalu dan mengambil hal baru yang lebih baik lagi," terang Gus Munir sapaan akrabnya.
Ia memaparkan, musholla ini dibagun di atas tanah wakaf Nomor 00004 dengan akta ikrar wakaf Nomor: WT 2/246/2002. Secara resmi beralamat di Jalan Perintis nomor 1 Kelurahan Sukolilo, Tuban atau tepatnya di Manunggal Utara. Disisi lain ponpes dan sekaligus tempat ibadah ini menggunakan aliran ahlussunnah wal jama'ah an nahdiliyyah.
Terlebih, menjadi garda penjaga Bangsa Indonesia dalam kerukunan dan kesatuan. Tak hanya itu, pesantren ini nantinya bisa menjadi penggerak ekonomi kerakyatan dengan adanya santri yang bisa menghidupkan perekonomian warga.
"Pesantren ini kedepannya mempersilahkan santri yang tidak memasak sendiri untuk ngekos. Atau bisa membeli makan serta kebutuhan lain di warga sekitar," tutupnya.
Editor : Prayudianto