TUBAN, iNewsTuban.id - Tawon ndas atau Vespa Affinis terus bermunculan meneror warga di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kali ini tiga siswa sekolah dasar menjadi korban sengatan tawon berbahaya tersebut. Paska kejadian, petugas Damkar langsung melakukan evakuasi dua sarang tawon yang ada di pohon halaman sekolah itu.
Tiga siswa di Sekolah Dasar Negeri Latsari, Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, mengalami kejang usai tersengat tawon ndas atau Vespa Afinis.
Merasa resah, pihak sekolah kemudian meminta bantuan petugas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Tuban, untuk memusnahkan dua sarang tawon berbahaya tersebut.
Koloni tawon ndas atau Vespa Affinis ini ditemukan bersarang di pohon mangga halaman sekolah. Tak hanya beterbangan, lebah berbahaya ini juga telah menyerang tiga siswa bernama Aziz kelas 3B, Azril kelas 3D dan Bagus kelas 4C. Ketiga siswa tersebut sempat mengalami kejang-kejang dan sempat dilarikan ke dokter.
Untuk menghindari jatuh korban, pihak sekolah langsung meminta bantuan petugas pemadam kebakaran. Sselanjutnya dua sarang berdiameter 30 dan 40 centimeter tersebut dimusnahkan petugas dengan cara dibakar..
“Kemarin ada tawon ndas mati, saya ingat disana ingat ada sarang tawon ndas.lalu saya laporkan ke kepala sekolah, ada tiga siswa yang disengat, Alhamdulillah sekarang sudah sehat,” ujar Slamet Gunawan, guru kelas 5.
Tawon ndas cukup berbahaya karena sengatannya beracun. Untuk memusnahkan sarang, petugas harus bekerja malam hari. Sebab tawon cenderung pasif berkumpul masuk sarang, sehingga tidak membahayakan petugas maupun warga sekitar.
“Bahwa di SDN Latsari ada 3 siswa disengat tawon dan sempat kejang, kemungkinan sebelumnya dibuat mainan, kami menghimbau kepada semua sekolah agar memberitahukan kepada kami kalau ditemukan tawon vespa affinis ini, agar segera kami musnahkan,” kata Gunadi, Kasatpol PP dan Damkar Tuban.
Petugas menghimbau kepada warga, apabila tidak paham cara penanganan evakuasi sarang tawon Affinis, agar melapor ke petugas Damkar.
Sementara apabila ada siswa mengetahui ada sarang tawon, segera melapor ke guru dan tidak dibuat mainan, agar tidak jatuh korban lagi.
Editor : Prayudianto