TUBAN, iNewsTuban.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban bekerjasama dengan Pertamina Sukowati Field- Pertamina Hulu Energi Tuban East Java, menggelar Latihan Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat Bencana Kegagalan Teknologi Industri, di Desa Sokosari Kecamatan Soko. Selasa (20/06).
Hadir dalam giat tersebut Asisten Administrasi Umum Sekda Tuban Moh. Mahmud, Kalaksa BPBD Tuban Sudarmaji, Plh. Kalaksa BPBD Prov. Jatim, Andhika N Sudigda, Manager Field PT. Pertamina Sokowati Totok Parafianto, Direktur RSUD dr.R Koesma Tuban Masyhudi, serta Forkopimka Kecamatan Soko.
Acara dimulai dengan Gelar Apel Pasukan, dan pengecekan kesiapan alat oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Tuban Moh. Mahmud di Lapangan Desa Sokosari.
Dalam amanatnya, Mahmud menyampaikan apresiasi tertinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat Bencana Kegagalan Teknologi Industri tersebut. Menurutnya, kegiatan ini penting dilakukan, mengiat tuban telah menjadi salah satu kabupaten dengan aktifitas industri yang cukup besar. Banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang gas bumi, memiliki resiko terjadi bencana kegaga teknologi.
"Untuk itu, kerjasama antara pemerintah daerah dengan perusahaan dalam penanggulangan bencana penting untuk bisa meminimalisir terjadinya kerugian baik jiwa maupun materil,” ungkapnya kepada awak media.
Mahmud melanjutkan, kesiapsiagaan harus dimulai dari internal perusahaan, yang berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui BPBD, dan aparat. Hal ini untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, jika perusahaan yang beroperasi ditengah lingkungan mereka sudah siap dan memiliki langkah antisipasi mencegah terjadinya korban jiwa.
“Yang penting adalah, simulasi ini akan menunjukan kesiapsiagaan kita sebagai pemerintah dan perusahaan, serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat karena kita siap,” katanya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Tuban Sudarmaji menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan salah satu program mitigasi dan kesiapsiagaan dari BPBD Tuban menyusul dimungkinkannya adanya potensi kegagalan teknologi yang terjadi di wilayah Kabupaten Tuban.
Sudarmaji mengatakan, BPBD mengajak perusahaan agar selalu siap menyiapkan personil dan masyarakat sekitar perusahaan untuk bisa dan mengerti bagaimana melakukan evakuasi mandiri.
"Jadi masyarakat akan tau, apa yang harus mereka lakukan saat ada disituasi bencana yang diakibatkan kebocoran gas misalnya,” tuturnya.
Ia juga berterimakasih kepada perusahaan yang telah menyambut baik kerjasama dalam menggelar simulasi tersebut. Hingga saat ini, ada 10 perusahaan yang menurutnya perlu menggelar kegiatan serupa sebagai langkah antisipasi bencana. Darmaji panggilan akrabnya menegaskan, diantara 10 perusahaan tersebut, telah menandatangai perjanjian kerjasama kesiapsiagaan bencana dengan BPBD Tuban, termasuk PT. Pertamina. “Semua dilakukan untuk melindungi masyarakat,” katanya.
Masih kata Darmaji, ada dua potensi bencana di Kabupaten Tuban, yaitu hidrometeorologi yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembaban, temperatur, dan angin. Kemudian, bencana kegagalan teknologi yang terjadi akibat kesalahan dalam pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan manusia dalam penggunaan teknologi dan atau industri, yang bisa menimbulkan dampak kerugian bahkan korban jiwa.
Dalam hal ini, kata Sudarmaji, seiring dengan berkembangnya industri di Kabupaten Tuban baik lokal maupun skala nasional, terutama yang bergerak di bidang gas bumi, perlu adanya antisipasi kedaruratan bencana kegagalan teknologi melalui simulasi penanggulangan bencana.
Ia menegaskan, hal tersebut sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi serta membangun kewaspadaan masyarakat agar siap jika suatu saat terjadi bencana akibat kegagalan teknologi.
Masih diacara yang sama, Manager Field PT. Pertamina Sokowati Totok Parafianto mengungkapan, kerjasama dengan Pemkab Tuban akan terus dilakukan.
“Sebenarnya kita sudah lakukan latihan rutin secara internal satu bulan sekali, tapi dengan masyarakat baru kali ini,” jelas Totok kepada awak media.
Menurutnya, kesiap siagaan bukan hanya dari internal saja, namun juga dengan masyarakat yang ada di wilayah area pertamina agar mengerti dan terbiasa, sehingga merasa aman.
Untuk saat ini, simulasi masih dilakukan di ring satu saja, namun tidak menutup kemungkinan di wilayah operasional lainnya.
“Karena ini langkah bagus, kami akan selalu menyambut baik kerjasama dengan Pemkab Tuban untuk menggelar latihan simulasi ini di wilayah pertamina yang lain,” tutupnya.
Adapun peserta dalam simulasi tersebut melibatkan 400 personil gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, BPBD, tagana, relawan BPBD, tim keamanan perusahaan, Puskesmas, PMI, serta warga Dusun Sarirejo Desa Sokosari Kecamatan Soko.
Editor : Prayudianto