TUBAN, iNewsTuban.id - Kebakaran melanda kawasan hutan jati di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Amukan si jago merah menghanguskan sekitar lima hektar tanaman jati. Kencangnya hembusan angin dan luasnya area hutan membuat petugas kesulitan menjangkau titik api, yang membakar lahan dengan mobil pemadam kebakaran. Petugas harus menembus gelapnya hutan dengan berjalan kaki, untuk melakukan pemadaman secara manual dengan memakai semprotan air kecil.
Kobaran api muncul di petak 70-A dan 80-A kawasan hutan jati di Desa Gesing, Kecamatan Semanding, Tuban. Banyaknya daun kering diperparah dengan hembusan angin kencang yang menyebabkan titik api terus meluas dari tengah hutan.
Dalam hitungan menit, sekitar lima hektar hutan jati ludes terbakar. Tebalnya daun jati kering ditambah kencangnya hembusan angin, si jago merah cepat meluas.
Namun pemadaman terkendala medan. Pusat api yang berada di tengah kawasan hutan sulit dijangkau mobil Damkar. Kondisi ini memaksa petugas gabungan harus menerobos gelapnya hutan sejauh dua kilometer, untuk melakukan pemadaman secara manual, dengan menggunakan semprotan air, serta memastikan semua titik api padam.
Petugas menduga kebakaran ini akibat dibakar oleh orang yang tidak bertanggung jawab, yang membersihkan hutan dengan cara membakar. Namun dampak dari kebakaran hutan ini, dapat merusak hutan serta ekosistemnya, sehingga dengan dalih apapun tidak dibenarkan membakar hutan untuk kepentingan apapun.
“kita kesulitan untuk masuk ke dalam hutan, akhirnya menggunakan alat manual, kami sudah pernah melakukan simulasi dengan perhutani setempat, luasan lahan sekitar lima hektar dan dapat dipadamkan sekitar dua - tiga jam,” ujar Gunadi, Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Tuban.
Kebakaran semacam ini dapat merusak ekosistem dalam kawasan hutan jati. Tak hanya mengancam pertumbuhan tanaman jati muda, kebakaran juga merusak habitat sejumlah hewan terutama burung dan ular.
Editor : Prayudianto