TUBAN, iNewsTuban.id – Dalam rangka menutup bulan Suro, Warung Budaya Rangga Kusuma dan Paracundaka menggelar Suran Agung berupa kirab Tumpeng Robyong, di kawasan Kelurahan Ronggomulyo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.
Sekitar 100 Paracundaka yaitu para pekerja seni, mulai MC, tata rias, cucuk lampah, terop, audio, dekorasi, foto, video mengikuti Suran Agung tersebut dengan melakukan kirab Tumpeng Robyong, dan juga sesajen untuk para leluhur.
Tumpeng Robyong merupakan hasil bumi yang diakhir kegiatan Suran Agung akan diperebutkan dengan maksud agar mendapat keberkahan dari Allah SWT. Sesepuh Permadani Tuban, Edy Ronggo, mengatakan Suran Agung merupakan kegiatan rutin tahunan dalam rangka tutup Suran atau menutup bulan Suro.
“kegiatan ini rutin tahunan dalam rangka tutup suran, kami ini yang tergabung di Paracundaka artinya pekerja seni, mulai MC, perias, terop, audio, cucuk lampah, dekorasi, audio, foto dan video, mengadakan selamatan sebagai wujud syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki selama kita berkarya,” ujar Edy Ronggo kepada awak media.
Selain itu dalam Suran Agung tersebut juga dilakukan kirab Tumpeng Robyong sebagai penghormatan kepada leluhur terutama Allah SWT atas limpahan hasil bumi yang diwujudkan berupa masakan yang sudah siap saji dan akan dimakan bersama-sama.
“rebutan tumpeng robyong adalah untuk simbolis bahwasannya sebagai manusia hidup, kita harus cepat, tanggap dan tangkas, sedangkan kalau lemah dan kita malas, kita tidak akan mendapatkan apa apa,” imbuhnya.
Edy juga berharap, para seniman akan menghadapi pemerintahan yang baru nantinya, dan seniman kedepannya semakin mendapatkan apa yang diinginkan.
“seniman kedepannya semakin mendapatkan apa yang diinginkan, ini sudah yang ke delapan kali dalam satu windu,” ungkap sesepuh Permadani Tuban tersebut.
Sementara itu, Suran Agung tersebut juga dihadiri oleh anggota DPR Provinsi Jawa Timur, Nur Azis yang turut mengapresiasi kegiatan pelestarian budaya di Tuban tersebut. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut menyatakan bahwa Suran Agung yang diselenggarakan oleh Paracundaka tersebut merupakan kegiatan positif untuk pengembangan budaya dan tradisi warisan leluhur di Indonesia.
“saya merasa haru sekaligus bangga dengan adanya kegiatan ini, dimana ini adalah kegiatan yang sangat positif untuk pengembangan budaya dan tradisi warisan lelhurur di Indonesia,” ujar Nur Azis.
Politisi yang akan berlaga di kontestasi politik di DPR RI tersebut juga menyatakan, bahwa pelaku seni harus terus mendapat pendampingan, mendapat fasilitas dari pemerintah, sebab seniman merupakan garda terdepan dalam upaya pelestarian budaya di Indonesia.
“pelaku seni harus trerus didampingi dan difasilitasi untuk kehgiatan-kegiatan yang lebih luas lagi, sehingga dengan adanya pemberdayaan kreatifitas, tentu masyarakat akan menerima manfaat ekonomi, negara juga menerima efek positif dengan adanya pemberdayaan ekonomi,” imbuhnya.
Pihaknya juga terus mendorong kegiatan serupa agar terus diselenggarakan, sebab dengan cara itulah budaya dan tradisi warisan leluhur dapat dilestarikan oleh para pelaku seni.
“kami di provinsi juga menggenjot untuk sektor pariwisata, terutama untuk peningkatan ekonomi di masa pandemi kemarin, dimana masyarakat yang tidak bisa mengakses kegiatan pariwisata dan seni budaya, ked epan kita akan fasilitasi di provinsi Jawa Timur,” tutup Nur Azis.
Editor : Prayudianto