TUBAN, iNewsTuban.id - Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban telah resmi mengukuhkan 417 orang sebagai sarjana Setrata satu dan magister. Hari ini Sabtu 4 November 2023.
Acara yang yang digelar di gedung Graha Sandiya PT Semen Gresik (Persero) tbk Tuban tersebut, dihadiri secara langsung oleh jajaran pengurus PPLP PT PGRI Tuban, Senat Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban, Perwakilan Ketua PGRI Kabupaten Tuban, Ketua DPRD Tuban, Ketua IKa Alumni Unirow Tuban, Perwakilan dari Kapolres dan kodim 0811 Tuban. Mitra Dunia kerja dan Industri, Operations Director Pertamina Foundation dan wali wisudawan.
Dalam acara tersebut, kepala PPLP PT PGRI Tuban Drs. Totok Supijanto, M.M menyampaikan, badan penyelengara bersama dengan rektor Unirow telah resmi mewisuda 393 lulusan sarjana dari 16 program studi dan 24 Lulusan Magister.
Selain itu, ketua PPLP PT PGRI Tuban juga berpesan kepada Rektor Unirow, Dr. Wali, M.Pd untuk selalu optimis dan jangan mudah menyerah dengan berbagai macam inovasi
“dengan Rektor baru Unirow harus selangkah lebih maju, melalui kerja sama dalam maupun luar negeri” ucap pak totok, sapaak akrabnya.
Dalam sambutanya, Rektor Universitas PGRI Ronggolawe Tuban, Dr. Warli, M.Pd manyampaikan, bahwa semua proses kelulusan mahasiswa di Unirow telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sehingga baik alumni maupun penguna lulusan agar tidak perlu lagi ragu atas legalitas dan kompetensi lulusan.
“proses kelulusan sudah sesuai dengan legalitas, oleh karena itu, tidak perlu ragu untuk menerima mereka” tegas pak warli.
Perlu diketahui bersama, untuk dapat lulus, mahasiswa harus melalui proses pembelajaran sesuai ketentuan perudangan undangan yang berlaku. Termasuk juga sistem pelaporan. Sehingga semua yang sudah dinyatakan lulus, telah mendapatkan penomoran ijazah nasional.
Dr. Warli, M.Pd juga menyampaikan, lulusan yang diwisuda pada hari ini merupakan orang-orang yang luar biasa. Hal ini didasari oleh, pertama, para wisudawan tidak hanya lolos melalui ujian bidang akademik, tetapi yang lolos dalam ujian Pandemi Covid-19. Kedua, lulusan S1 yang hari ini di wisuda adalah orang-orang yang ikut merasakan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
Selain itu, untuk meningkatkan kualitas dari lulusan kedepannya, Unirow Tuban juga banyak melakukan program kerja sama. Baik kerjasama dalam negeri maupun luar negeri.
Pada 26 Oktober 2023 lalu, Unirow telah menandatangani MoU dengan tim ITEA (International Transnational Education Association) dengan beberapa perguruan tinggi yang berasal dari Tiongkok, Malaysia, Pakistan, Filipina, dan Thailand.
Wujud implementasi dari kerjasama tersebut dapat berupa pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, penelitian Bersama, publikasi Bersama, pengabdian kepada masyarakat Bersama.
Sedangkan untuk meningkatkan kompetensi dan kemapuan dosen. Pada tahun 2023, melalui dukungan dari PPPL PT PGRI Tuban.
Unirow telah memberangkat 12 dosen untuk menempuh pendidikan S3.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unirow berpesan kepada wisudawan untuk, jangan sombong dan menjaga almamater.
“jangan sombong, selalu jaga almamater, ini bukan keberhasilan saudara semata, tapi ada doa orang tua”
Untuk membekali wisudawan dalam menghadapi tantangan masa depan, juga turut dihadirkan Mitra Dunia Indusri dari Pertamina Foundation.
Dalam orasi ilmiahnya, Yulius S. Bulo selaku Operations Director Pertamina Foundation berpesan. Kehadiran dari Pertamina Foundation adalah untuk menjembatani antara dunia industri dan akademis. Sehingga tidak terjadi kesenjangan antara ilmu yang didapat di kampus dengan tantangan di dunia kerja.
Dalam orasinya disampikan. Sebagai putra daerah lulusan Unirow harus mempunyai daya saing melalui knowledge, skill dan attitude yang bisa bangun sejak masa kuliah memalui aktif adalam berorganisasi.
“Untuk menbangun tiga hal ini bisa dilaukan sejak masa kuliah. Jangan nunggu mau kerja baru mencari” tegasnya.
Selain itu, pria kelahiran The University of Manchester United Kingdom ini juga menyampaikan, dalam menyambut kehadiran era industrialisasi di kota Tuban. Skil yang tidak kalah penting adalah penguasaan bahasa asing.
“kalau tidak bisa menguasai bahasa asing kita hanya menjadi pemain lokal. Karna nanti yang main tidak hanya perusahaan-perusahaan dalam negeri” tegasnya.
Editor : Prayudianto