TUBAN, iNewsTuban.id - Meski Idul Adha masih beberapa pekan lagi, menjadi berkah untuk produsen arang kayu asem di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Permintaan bahan bakar tradisional ini meningkat dratis, hingga sebesar 80 persen dibanding hari-hari biasa. Arang kayu asem banyak diburu untuk membakar daging kurban karena memiliki aroma yang khas.
Meski Idul Adha masih beberapa pekan lagi, ini menjadi berkah produsen arang kayu asem di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terus meningkatkan produksinya.
Ini dilakukan karena permintaan arang yang terus datang sejak sepekan terakhir. Jika biasanya permintaan arang kayu asem dan kayu rimba hanya 6 ton perbulan.
Maka menjelang Idul Adha ini permintaan melonjak drastis hingga mencapai 9 ton perbulan atau naik 70 persen dibanding hari-hari biasa. Meski demikian harga arang dipatok sekitar Rp. 3.500 hingga Rp. 4.500 perkilogram.
Produsen arang kayu asem, Purnawirawan mengatakan, pemesan arang ditempatnya didominasi pedagang pasar tradisional, untuk kemudian dijual kembali secara eceran.
Para pedagang sengaja menumpuk stok, agar dapat melayani seluruh pembeli yang dipastikan meningkat saat mendekati Idul Adha.
Selain dipasarkan di pasar local, arang kayu asem ini sudah menembus pasar manca Negara, seperti di Qatar dan di Dubai, setiap bulan permintaan ekspor arang kayu asem satu kontainer penuh.
“untuk sekarang kayu asem dan rimba rata rata produksi perhari 8 kwintal sampai 1 ton. 10 tungku bergantian, untuk kayu rimba kita jual di pasar lokal khusus kayu asem kita ada market ekspor. harga arang kayu rimba Rp 3.500 perkilogram. sedangkan arang kayu asem Rp 4.500 perkilogramnya. ada kenaikan hampir 60 sampai 70 persen, rata rata permintaan 6 ton sekarang bisa 8-9 ton dalam satu bulan,” ujar Purnawirawan, produsen arang kayu.
Tingginya permintaan bahan bakar tradisional ini, dipicu kebiasaan masyarakat memasak daging kurban saat momen Idul Adha. Arang kayu asem dan rimba banyak diburu karena harganya yang cukup murah.
Selain itu, arang kayu asem juga dimanfaatkan para pengusaha catering, restoran dan rumah makan untuk membakar sate ayam hingga ikan laut.
“40 kilogram ini untuk buka usaha catering untuk bakar ikan dan ayam. sering langganan disini untuk kebutuhan sehari mungkin 10 kilogram tergantung ramai atau tidak,” kata Micko, pembeli arang kayu.
Meningkatnya permintaan arang kayu asem ini, diprediksi akan terus berlanjut hingga momen Idul Adha usai. Untuk memenuhi pesanan, produsen menambah pekerja dan mengoptimalkan 10 tungku yang dimiliki.
Editor : Prayudianto