get app
inews
Aa Read Next : Pramono - Rano Datangi CFD, Naik Transjakarta dari Senayan ke Bundaran HI

Megawati Sindir Izin Konsesi: Makan Noh Tambang Iku, Kalau Gak Ada Beras Terus Piye?

Rabu, 31 Juli 2024 | 09:32 WIB
header img
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (Foto: Aldi Chandra)

JAKARTA, iNewsTuban.id - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri  menyoroti fenomena bagi-bagi tambang saat ini. Dia mengatakan pentingnya kedaulatan pangan ketimbang pengelolaan tambang.

 

Hal itu dikatakan Megawati dalam pidato kebangsaan di acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo, di Jakarta Concert Hall, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).

 

“Orang urusan tambang aja sekarang orang pada heboh, maunya nyari tambang nyari tambang. Saya tuh sampai bilang sama teman-teman, makan noh tambang iku. Nanti kalau udah gak ada beras terus piye,” kata Megawati.

 

Menurutnya, negara maju itu sudah tak ingin perang. Ia menilai, negara maju lebih mementingkan pengembangan teknologi ketimbang perang yang bisa menimbulkan korban jiwa.

 

"Ini kan harus diikuti so what kita angkatan kita TNI kita ini apa isinya gitu loh. Lah kalau nanti terjadi juga mau diserang lagi karena negara kita ini memang luar biasa resourcesnya," ujar Megawati.

Presiden RI kelima ini melanjutkan, negara yang menjadi pemasok beras tengah berjaga-jaga. Ia pun mempertanyakan pasokan beras dalam negeri bila negara pengimpor menahan berasnya.

 

"Apa negara-negara sekarang kalau ndak percaya, sama saya, negara-negara yang importnya atau ekspor beras itu juga ketar-ketir jadi mereka kemungkinan mungkin tahan karena buat negara mereka. Nah kita terus mencarinya kemana?" tutur Megawati.

 

Untuk itu, Megawati mengaku telah perintahkan para kader untuk menanam 10 macam tumbuhan pendamping beras. Ia pun berharap Perindo bisa melakukan hal serupa.

"Kami di PDIP sudah dari tahun sudah 4 tahun memberikan instruksi kepada seluruh jajaran untuk menanam mari Perindo juga begitu menanam 10 macam tanaman yang saya namakan pendamping beras bukan pengganti," ujar Megawati.

 

"Kalau nanti enggak ada jangan pikir loh mau import, importnya juga ditahan. Itu kan harus waras kita berpikirnya, harus pintar kita berpikirnya, bahwa kalau kemudian itu jadi terus kita bingung mau cari kemana," katanya.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut