get app
inews
Aa Text
Read Next : Memasak Tak Pakai Baju, Karyawan Ayam Jatinangor House ini Viral, Restoran Minta Maaf

Viral Aksi Kekerasan dan Bullyng Terjadi di Salah Satu SMP Negeri di Tuban

Senin, 02 September 2024 | 17:03 WIB
header img
Aksi kekerasan terhadap korban yang terjadi di halaman belakang sekolah SMP Negeri di Tuban, yang viwal di media sosial, orang tua korban menyayangkan kejadian tersebut.

TUBAN, iNewsTuban.id - Kasus perundungan yang melibatkan pelajar masih saja terjadi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Seorang siswa menengah pertama menjadi korban penganiayaan teman sekolahnya, yang di abadikan melalui kamera ponsel. 

 

 

Tragisnya aksi perundungan itu menjadi tontonan siswa-siswi lainnya, yang kemudian viral di media sosial, serta mendapat beragam tanggapan.

 

Dalam video amatir yang beredar di media sosial yang berdurasi 41 detik itu, korban terlihat pasrah saat menjadi bulan-bulanan pelajar lainnya.

 

Lokasi penganiayaan ini di ketahui di area belakang salah satu sekolah menengah pertama negeri, yang berada di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Tragisnya, aksi bullyng dengan kekerasan itu menjadi tontonan siswa lainnya.

 

 

Dari video yang tersebar luas itu, tampak salah seorang siswa yang masih mengenakan baju olahraga, tiba-tiba menghampiri siswa lain, kemudian menendang dan memukul tubuh korban.

 

Korban yang mengalami perundungan hanya bisa pasrah menerima tendangan dan pukulan yang dilayangkan pelaku secara bertubi tubi.

 

Setelah video perundungan beredar luas di media sosial, pihak sekolah setempat langsung melakukan mediasi bersama orang tua korban dan orang tua pelaku. Dari hasil mediasi kedua belah pihak setuju menyelesaikan dengan cara kekeluargaan.

 

 

Menurut orang tua korban, Suripto menuturkan, anaknya trauma dan sempat di rawat di rumah sakit selama tiga hari, serta semua biaya di tanggung orang tua pelaku.

 

“tapi kog ada yang video dan viral, saya tau itu endak mau tanda tangan. baru kemaren, anak itu trauma ditanya banyak itu langsung merasa sakit kepalanya, endak cerita kalo baru di aniaya dan dia tidak mau cerita sama gurunya. takut, diantar pak guru ya diam aja badanya dingin. Tiga hari rawat inap hasilnya alhamdulillah baik,” ungkap Suripto, ayah korban bullyng menyesalkan kejadian itu menimpa anaknya.

 

Sementara itu, guru BK SMP Negeri 2 Plumpang, Munadi menegaskan, kejadian itu terjadi di tanggal 28 agustus 2024 lalu dan viral baru-baru ini, yang kemudian pihak sekolah memanggil kedua belah pihak, serta memberikan bukti-bukti bahwasanya kejadian tak terpuji itu telah selesai.

 

 

“perlu kami jelaskan bahwasanya kejadian itu memang di sekolah kami tepatnya hari selasa tanggal 28 agustus 2024, kejadian itu sebenarnya pagi setelah anak-anak sholat dhuha kemudian mestinya anaknya kembali ke ruang kelas tapi selama perjalanan terjadi masalah seperti itu terjadi bullyng, kemudian untuk masalah ini insyallah sudah selesai secara kekeluargaan dan intinya sudah tidak ada masalah lagi, alhamdulillah sudah membaik dan dalam waktu dekat akan beraktifitas normal Kembali,” ujar Munadi, guru BK SMP Negeri 2 Plumpang Tuban.
 
Orang tua korban berharap agar terduga pelaku di pindahkan dari sekolah tersebut, lantaran membuat resah siswa-siswi lainnya dan menimbulkan kecemasan terhadap orang tua yang berada di rumah, jika terduga pelaku masih berasa di area sekolah tersebut.

 

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut