get app
inews
Aa Text
Read Next : Jenang Siwalan, Jajanan Khas Desa Dengan Bahan Baku Alami Diolah Tanpa Pengawet Datangkan Cuan

Menikmati Kopi dengan Teknik Manual Brew Khas Jepang, Sudah Ada 100 Tahun Lalu

Selasa, 03 September 2024 | 07:45 WIB
header img
Menikmati Kopi dengan Teknik Manual Brew Khas Jepang, Sudah Ada 100 Tahun Lalu (Foto: Ist)

JAKARTA, iNewsTuban.id - Menikmati kopi bagi sebagian orang sudah menjadi gaya hidup. Kopi yang dinikmati bisa berupa arabika hingga robusta, bisa disesuaikan selera.

 

Dengan adanya tren kopi ini, tidak heran jika kini menjamur kafe yang menyajikan kopi nikmat dengan berbagai keunikan. Kali ini Anda bisa menikmati kopi manual brew dengan teknik ala Jepang di Hario Cafe Tokyo. Kafe ternama asal Jepang ini ternyata sudah ada One Satrio, Mega Kuningan, Jakarta.

 

Kehadiran Hario Cafe Tokyo di Jakarta ini memperkenalkan konsep unik ke para penikmat kopi yang lebih menekankan pada teknik manual brew, metode penyeduhan kopi yang belum begitu dikenal luas di Indonesia.

 

Hubert Martony, CEO ZB Group mengatakan, Hario Cafe Tokyo ingin mengenalkan teknik baru dalam menyeduh kopi, yang tidak hanya menggunakan mesin espresso, melainkan melalui teknik manual brew. Salah satu alat andalan yang digunakan adalah V60, alat penyeduh kopi yang dirancang khusus oleh Hario yang kini telah mendunia.Nama V60 diambil dari bentuknya yang menyerupai huruf "V" dengan sudut 60 derajat.

"Teknik ini memungkinkan penikmat kopi untuk merasakan nuansa rasa yang lebih kaya dan beragam, dibandingkan dengan metode penyeduhan lainnya," kata Martony.

 

Martony mengatakan, Hario telah beroperasi selama lebih dari 100 tahun, merupakan perusahaan pelopor dalam menciptakan alat-alat penyeduh kopi manual. Kehadiran Hario Cafe di Indonesia dapat mengenalkan sensasi baru dalam menikmati kopi, terutama bagi para pencinta kopi di Indonesia.

 

Mengusung Gelombang Ketiga dalam Budaya Kopi Indonesia

 

Sementara itu CMO ZB Group, Martono, menjelaskan Hario Cafe Tokyo ingin memperkenalkan konsep "slow coffee" atau "pour over" kepada masyarakat Indonesia. Konsep ini berbeda dengan budaya minum kopi yang lebih umum, seperti menggunakan mesin espresso.

Menurut Martono, kehadiran Hario Cafe Tokyo di Jakarta ini ingin memperkenalkan cara menikmati kopi yang menjadi bagian dari third wave atau gelombang ketiga dalam budaya kopi di Indonesia, di mana penikmat kopi mulai lebih mementingkan kualitas dan cita rasa unik dari biji kopi.

 

"Gelombang pertama dalam budaya kopi di Indonesia adalah kopi sachet, kemudian gelombang kedua diperkenalkan oleh brand seperti Starbucks dengan mesin espresso otomatis. Kini, kami percaya gelombang ketiga akan membawa penikmat kopi yang lebih segmented, yang mengapresiasi rasa kopi yang eksotik dan unik," ujar Martono.

 

Fokus pada Kualitas dan Edukasi Kopi

 

Selain menawarkan berbagai varian kopi dari Indonesia dan Kolombia, Hario Cafe juga berkomitmen untuk mengedukasi konsumennya tentang cara menikmati kopi dengan metode manual brew. Salah satunya adalah dengan mengadakan acara "free cupping" di mana konsumen dapat belajar langsung dari para barista mengenai teknik penyeduhan kopi yang tepat.

"Kami tidak hanya ingin memperkenalkan alat Hario, tetapi juga mengajarkan bagaimana cara menikmati kopi dengan teknik slow coffee. Ini adalah pengalaman yang berbeda dan unik, dan kami berharap para penikmat kopi di Indonesia dapat menghargai dan menikmati proses ini," kata Martony.

 

Meskipun segmen pasar untuk slow coffee ini masih terbatas dan lebih segmented dibandingkan dengan kopi yang diseduh menggunakan mesin espresso, Martony optimistis kehadiran Hario Cafe Tokyo mendapatkan tempat di hati para penikmat kopi di Indonesia. Tantangan terbesar, menurutnya, adalah pada pricing, mengingat proses penyeduhan manual membutuhkan biji kopi dengan kualitas tinggi yang biasanya lebih mahal.

 

Namun, dengan fokus pada kualitas dan edukasi, Hario Cafe yakin dapat menarik minat konsumen yang mencari pengalaman kopi yang lebih mendalam dan berbeda.

 

"Dengan pembukaan Hario Cafe di One Satrio ini, diharapkan konsep slow coffee dan teknik manual brew dapat semakin dikenal dan diterima oleh masyarakat Indonesia, membawa budaya kopi di Indonesia menuju ke gelombang ketiga yang lebih fokus pada kualitas dan rasa," ujar Mike, Head Barista Hario Cafe.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut