JAKARTA, iNewsTuban.id - Mobil produksi nasional Esemka sempat booming hingga mencuri perhatian publik sejak November 2012. Mobil yang diproduksi di wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, itu pun sempat bikin heboh karena digunakan sebagai mobil dinas (mobnas).
Pada tahun 2018, Esemka mulai memperkenalkan produknya kepada masyarakat bermain di segmen kendaraan komersial. Kemudian mereka menjual mobil pikap Esemka Bima yang meluncur pada September 2019.
Kendaraan komersial tersebut ditawarkan dalam tiga varian, yakni Bima 1.2, Bima 1.3, dan terbaru Bima EV atau pikap listrik. Sayang, seluruh model tersebut kurang diterima masyarakat sehingga sangat jarang ditemukan di jalan raya.
Hal tersebut membuat ketersediaan spare part di bengkel-bengkel kecil sulit ditemukan. Ini seperti yang dikeluhkan pemilik Bima 1.2 yang menuangkan keluhannya di media sosial TikTok dengan akun @PetingWaras dan viral di medsos.
Dalam unggahan tersebut, terlihat mobil pikap Esemka miliknya sedang diperbaiki oleh mekanik. Namun, teknisi tersebut kebingunan karena tidak memiliki suku cadang yang sesuai untuk memperbaiki kerusakan.
"Tolonglah (E)SMK, kalau belum siap jangan dijual dulu. Mobil tahun 2020 sudah rusak, sparepart tidak ada, ecu mati tapi bingung mau belinya di mana. Terpaksa hanya jadi besi rongsokan," bunyi keterangan video tersebut.
Pada video lainnya, pemilik pikap Esemka itu memperlihatkan komponen ecu yang rusak. Dalam video tersebut, dia menyampaikan, "masih diusahakan bang."
Video tersebut sudah diputar lebih dari 700 ribu kali dan dibanjiri komentar warganet. "Pake ecu mobil dfsk ga bisa kah om bukannya nin mobil smk buatan cina cuma ganti emblem aja begitu sih sesuai isu yang ada," kata @sah***.
"Saya pengguna esemka 1.1 rebrand chery transcab. pernah kek gitu vonis ecu rusak. udah beli online tetep aja ga idup. gak tau nya di wiring ada yg ga konek 1 pin. itu harus cari montir yg telaten," kata @rez***. "Ada carry ada granmax ada l300 ada traga ngapain ambil smk bang?" ujar @rii***.
Editor : Prayudianto