Harga Bumbu Dapur Masih Tinggi Pasca Lebaran Ketupat di Tuban

TUBAN, iNewsTuban.id - Perayaan Lebaran Ketupat telah berlalu. Namun harga bumbu dapur di sejumlah Pasar Tradisional di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, masih saja tinggi.
Mulai dari cabai hingga bawang merah, harganya belum kembali normal. Kondisi ini dikeluhkan para pedagang, karena pembeli semakin sepi akibat mahalnya harga kebutuhan dapur.
Momen Lebaran Ketupat yang menjadi penutup rangkaian Idul Fitri memang sudah usai. Namun harga berbagai kebutuhan dapur di Pasar Baru, Jalan Gajah Mada, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, justru masih tetap tinggi.
Pantauan di Pasar Tradisional ini menunjukkan, harga cabai dan bawang merah belum mengalami penurunan yang signifikan.
Cabai rawit yang sempat menyentuh harga Rp 85.000 per-kilogram, kini turun tipis menjadi Rp 70.000. Sementara cabai keriting justru naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 50.000 per-kilogram.
Bawang merah kualitas bagus kini dijual Rp 45.000 per-kilogram, naik dari harga sebelumnya Rp 35.000. Sedangkan bawang putih masih bertahan di angka Rp 40.000. Untuk tomat, harganya relatif stabil di Rp 8.000 per-kilogram.
Harga kemiri berada di kisaran Rp 50.000 perkilogramnya. Tak hanya itu, harga kencur juga ikut naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 50.000 per-kilogram.
Menurut para pedagang, tren kenaikan ini sudah terjadi sejak bulan Ramadan. Akibatnya, omzet penjualan harian pun ikut menurun drastic.
“tetap mas, harga cabai rawit turun rp 70.000 sebelumnya rp 85.000, kriting rp rp 50.000 sebelumnya rp 40.000. bawang putih rp 40.000, bawang merah rp 45.000. tomat rp 8000. pasca lebaran ketupat penjualan sepi sekarang sepi sebelumnya 10 kilogram sekarang 5 kilogram,” ujar Rusmiantun, penjual bumbu dapur.
Para pedagang berharap harga bumbu dapur bisa segera kembali normal, agar daya beli masyarakat meningkat dan omzet dagangan mereka kembali seperti sedia kala.
Editor : Prayudianto