get app
inews
Aa Text
Read Next : Demam Berdarah Ancam Anak-anak di Tuban, Kasus Tembus 254

Salah Diagnosa, Balita di Tuban Berujung Tragis dan Kondisinya Makin Parah Usai Dipulangkan dari IGD

Rabu, 30 April 2025 | 07:57 WIB
header img
Pasien anak Rasyid dengan kondisi kulit melepuh.

TUBAN, iNewsTuban.id - Niat hati ingin berobat ke RSUD Dr. R. Koesma Tuban, anak pasangan Sutrisno (33) dan Intan (33) BERUSIA 9 BULAN ini kondisinya makin parah, usai dipulangkan oleh dokter jaga Intalansi Gawat Darurat (IGD) diduga akibat salah diagnosa.

Peristiwa yang menimpa Rasyid ini terjadi pada Jumat pekan lalu, saat kedua orang tuanya membawa ke IGD karena kondisi badan baluta berusia 9 bulan ini melepuh dibagian pantat dan muka lebam. 

Sebelumnya Rasyid sempat dicek suhu tubuhnya dengan 37 derajat Celcius. Pihak rumah sakit akhirnya tidak jadi memberikan obat antibiotik ke pasien, dan pasien boleh pulang dengan resep dokter karena menurut diagnose hanya alergi biasa. 

 

 

"Saya belum sempat daftar rawat inap. Kurang dari satu jam, anak saya dipulangkan dengan kondisi badan sudah melepuh. Padahal kami ingin rawat inap karena saat dirumah kondisi anak sudah ruam merah bagian ketiak, dan punggung. Sempat juga kejang dan gemetar, tapi dianggap oleh dokter jaga bisa dirawat jalan karena alergi biasa," Ujar Sutrisno kepada awak media di Tuban.

Setelah dipulangkan dari IGD rumah sakit, pasien kemudian diberi obat berdasarkan resep dokter dan kondisinya semakin parah dengan kondisi kulit seperti luka bakar 80 persen. 

Rasyid akhirnya dibawa ke RS Medika Mulia Tuban keesokan harinya, karena kedua orang tua tidak tega meliat kondisi anaknya yang tidak segera membaik. 

"Pihak RS Medika lalu mengambil sampel darah Rasyid dan hasilnya ada infeksi," imbuh Tris, sapaan akrabnya. 

Hasil diagnosa awal Rasyid terkena Sindrom Stevens-Johnson dan nekrosis epidermal toksik (SJS/TEN). Pasien yang terkena penyakit ini kondisi kulitnya mengelupas yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obatan atau suatu penyakit.

Tris berharap kejadian seperti ini tidak terulang ke anak lain di Kabupaten Tuban. Dokter jaga IGD selayaknya berhati-hati dalam mendiagnosa pasien. 

"Kami tidak mempersoalkan tindakan dokter, karena ini adalah kecelakaan. Semoga tidak anak lain yang senasib dengan Rasyid," harapnya. 

Sementara itu Direktur RSUD dr. R. Koesma Tuban, Dr. H. Moh. Masyhudi mengatakan, tindakan dokter jaga benar sesuai hasil diagnosa awal. Pemberian resep obat jalan diharapkan pasien bisa kontrol kembali ke RSUD jika ada belum ada perubahan. 

"Saya juga betulkan pasien di bawa ke RS Medika karena orang tua juga ingin anaknya cepat sembuh. Untuk pemulangan pasien, karena menurut dokter jaga bisa dengan obat jalan," ujarnya. 

Pihak RSUD telah memanggil dokter jaga yang bertugas menangani pasien dan akan mengevaluasi pelayanan agar lebih baik. Dokter Masyhudi menilai bahwa SJS ini penyakit langka atau jarang terjadi. 

"SJS ini jarang terjadi dan penanganannya butuh banyak disiplin ilmu. Saya pribadi mengapresiasi pelayanan cepat dari RS Medika," imbuhnya. 

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut