LAMONGAN, iNews.id - Bencana Semesta pandemi Covid-19 yang melanda selama ini kususnya di Kabupaten Lamongan tidak hanya merubah tatanan ekonomi namun juga berdampak pada pola perilaku masyarakat terutama perubahan peradaban sosial budaya kepada anak-anak.
Untuk itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Anak Lamongan, yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Pendopo Alun-alun Kabupaten Lamongan. Berharap kegiatan ini mampu membawa dampak positif terhadap karakter anak Lamongan, Jumat (25/3/2022).
Bupati Lamongan menyampaikan harapannya agar kegiatan ini mampu membawa dampak positif terhadap karakter anak Lamongan
Menurut Bupati Lamongan yang akrab dengan sapaan Pak Yes mengatakan, pentingnya pembekalan pendidikan karakter kepada anak-anak apalagi saat pandemi. Dimana sekarang ini masyarakat banyak mengalami perubahan peradaban terutama pada pola perilaku anak-anak. Hal ini didukung dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih dan sedemikian cepat.
"Kita tahu selama pandemi Covid-19 banyak anak yang tidak bertemu langsung, bersosialisasi langsung dengan masyarakat. sehingga banyak sekali perubahan perilaku. Karena tidak bertemu itu tadi, jadi ada perubahan bahasa seperti tutur kata dan bahasa yang jauh dari peradaban norma yang ada,” ungkap Pak Yes Kepada iNews.id
Pak Yes menceritakan, bahwa dirinya sering menjumpai bahasa-bahasa yang jauh dari norma sosial yang jauh dari akar budaya bangsa yang beradab, beretika dan beragama.
“Kita sering baca di medsos itu banyak sekali bahasa-bahasa yang mohon maaf, misuh, itu sesuatu yang biasa di media sosial. Itu karena lamanya kita tidak berinteraksi dengan seseorang secara langsung hanya lewat sosial media, jadi tidak ada tata krama, rasa sungkan bahkan sopan santun. Untuk itu, pendidikan karakter ini perlu terus dibekali kepada anak-anak. Supaya peradaban kita kedepan tidak tercabut dari akar budaya bangsa kita yang beradab, beretika dan beragama. Karena masa depan ada di pundak kalian,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PPPA Kabupaten Lamongan Etik Sulistyani mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan hak-hak anak di Lamongan semakin terpenuhi serta dapat membantu menyelesaikan permasalahan anak yang terjadi di Lamongan.
“Sebagaimana hasil data kekerasan anak ada 27 kasus kekerasan anak. Sementara anak yang berhadapan dengan hukum ada 22 kasus dan rata-rata semuanya sebagai pelaku. Kami berusaha semaksimal mungkin, melalui pendampingan, mediasi, pencegahan dan sebagainya, semoga dengan forum ini, kekerasan pada anak semakin bisa dikurangi,” tutup Etik.
Pada kegiatan yang turut menghadirkan narasumber Nanang Abdul Chanan, fasilitator Kab/Kota layak anak Kementerian PPPA. Juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara pemerintah daerah dengan forum anak Lamongan.
Editor : Prayudianto