get app
inews
Aa Text
Read Next : 10 Destinasi Wisata Favorit Sentul untuk Liburan Keluarga, Pilihan Seru dan Ramah Anak

Mitos Malam 1 Suro 2025 yang Jatuh di Malam Jumat Kliwon, yang Terjadi Sewindu Sekali

Jum'at, 27 Juni 2025 | 11:41 WIB
header img
Malam 1 Suro 2025 jatuh bertepatan dengan malam Jumat Kliwon. (Foto: Istimewa)

PEMALANG, iNewsTuban.id - Malam Tahun Baru Jawa atau Malam 1 Suro jatuh pada Kamis malam, 26 Juni 2025, tepatnya Kamis Wage malam Jumat Kliwon. Dalam Islam, mlalam 1 Suro diartikan malam 1 Muharram, yang merupakan pergantian Tahun Hijriah (Tahun Baru Islam). 

Bagi masyarakat Jawa, malam 1 Suro merupakan malam yang sakral, keramat dan penuh mistis. Namun kali ini menjadi sangat Istimewa, karena jatuh pada malam Jumat Kliwon.

Sudah menjadi tradisi dan budaya masyarakat Jawa, pada malam 1 Suro menggelar prosesi kirab pusaka atau arak-arakan. 

Mengutip akun Instagram resmi Mangkunegaran @mangkunegaran, malam 1 Suro Dal 1959 bertepatan dengan hari Kamis malam Jumat, 26 Juni 2025. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama, malam 1 Suro tersebut bertepatan dengan malam Jumat Kliwon.

Beberapa sumber menyebut, jika peristiwa malam 1 Suro jatuh bertepatan dengan malam Jumat Kliwon ini terjadi sewindu sekali atau 8 tahunan.

Malam 1 Suro dalam budaya masyarakat Jawa dipercaya sebagai malam yang sakral dan memiliki mitos kuat tentang hal gaib. Begitu juga dengan malam Jumat Kliwon.

Dirangkum dari informasj yang berkembang di masyarakat, berikut adalah mitos malam 1 Suro yang jatuh di malam Jumat Kliwon:

1. Malam yang sangat sakral dan penuh dengan hal gaib

Dalam kepercayaan Jawa, para pelaku spiritual memilih malam ini untuk melakukan laku spiritual seperti bertapa, tirakat, atau menjalankan ritual kebatinan. Malam ini dipercaya memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan malam lainnya.

Malam ini juga menjadi momen yang baik untuk membersihkan benda-benda pusaka seperti keris dan sejenisnya, dan dipercaya dapat meningkatkan kekuatan gaib yang terkandung di dalamnya.

Keyakinan ini tumbuh dari kepercayaan bahwa malam ini menjadi waktu di mana batas antara alam nyata dan gaib terbuka sangat lebar.

2. Kekuatan spiritual bertambah jika hujan turun di malam Jumat Kliwon

Masyarakat Jawa meyakini, jika hujan turun pada malam Jumat Kliwon, maka itu bukanlan hujan biasa. Air hujan yang turun diyakini memiliki kekuatan spiritual yang mampu membersihkan hati dan pikiran. Oleh sebab itu, banyak yang menampungnya untuk keperluan khusus.

3. Banyak bahaya gaib dan gangguan makhluk halus

Masyarakat Jawa meyakini bahwa malam Jumat Kliwon adalah waktu yang sangat rawan dengan gangguan makhluk halus. 

Terutama bagi orang yang meninggal pada hari itu, keluarganya harus menjaga makam selama empat puluh hari, untuk mencegah tindakan yang bersifat gaib, seperti pencurian jenazah atau bagian tubuh seperti kain kafan. 

Konon, benda-benda itu digunakan dalam praktik ilmu hitam seperti santet atau sihir. Karena itu, penjagaan dilakukan dengan sangat ketat sebagai bentuk perlindungan terhadap makam.

Mitos ini mencerminkan betapa kuatnya kepercayaan akan keberadaan dunia tak kasat mata. 

Malam Jumat Kliwon dianggap bukan hanya sakral tapi juga berbahaya jika tidak disikapi dengan hati-hati. Terlebih bertepatan dengan malam 1 Suro yang juga tak kalah sakralnya.

Semua keyakinan itu menjadi pengingat bahwa tidak semua kekuatan spiritual membawa kebaikan, tetapi juga ada pelaku yang memanfaatkan untuk keburukan atau kejahatan.

4. Malam yang menyeramkan penuh dengan makhluk halus

Malam Jumat Kliwon dikenal sebagai malam yang menyeramkan penuh dengan makhluk halus bergentayangan.

Masyarakat modern sekarang ini menggambarkan, banyak film horor menjadikan malam ini sebagai latar kisah menyeramkan. Gambaran hantu dan suasana mistis seolah melekat kuat pada malam ini. Hal ini menimbulkan persepsi menakutkan dan jauh dari makna spiritual yang sebenarnya.

Padahal bagi masyarakat Jawa, malam ini sesungguhnya penuh dengan nilai spiritual yang mendalam, untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

5. Waktu untuk membersihkan diri 

Masyatrakat Jawa meyakini, malam 1 Suro merupakan waktu yang baik untuk membersihkan diri dari pengaruh buruk dan kesialan. Beberapa ritual seperti ruwatan dengan tujuan menolak bala dan menghindari malapetaka biasanya marak dilakukan di momen ini.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut