Paguyuban Pelestari Tosan Aji Megalamat, Rutin Lakukan Jamasan untuk Membersihkan Pataka dan Pusaka

TUBAN, iNewsTuban.id - Paguyuban Pelestari Tosan Aji Megalamat, rutin melakukan jamasan untuk membersihkan Pataka dan Pusaka, di sekretariat Paguyuban Megalamat di Gg. Mojo, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Jamasan Pataka dan Pusaka tersebut merupakan kegiatan rutinan yang dilakukan setahun sekali, diawal bulan Suro.
Sekretaris Paguyuban Megalamat, Candra Minarno mengatakan, bahwa Jamasan pusaka tersebut bagi bagi anggota paguyuban yang memiliki pusaka maupun bagi orang umum yang juga memiliki pusaka.
“jamasan ini kita untuk menjamas Pataka kita, Paguyuban Megalamat memikliki Pataka juga menjamas titipan pusaka,” ucapnya.
Satu Pataka dan puluhan pusaka baik milik anggota paguyuban maupun warga umum dijamas di Paguyuban Megalamat. Jamasan tersebut dilakukan di tanggal 2 bulan Suro, yang secara pakem berbeda-beda, namun di Megalamat dilakukan di awal bulan suro.
“mungkin selama ini beberapa tempat selain kita juga ada, mungkin di kita di publikasikan jadi orang menjamas pusakanya di kita,” imbuhnya.
Lebih lanjut Candra menyatakan, bahwa menjamas itu maknya adalah membersihkan pusaka karena setahun disimpan, tentu pusaka pasti mengandung debu dan kotoran lainnya.
“menjamas itu arti harafiahnya membersihkan, kita membersihkan dari debu karat dan kotoran, kalau pusaka disimpan satu tahun kan pasti kotor,” ungkapnya.
Paguyuban Megalamat tidak membatasi pusaka baru atau pusaka lama yang akan dijamas.
Prosesi Jamasan diawali dengan mengambil air di 4 penjuru sumber mata air, yaitu dari utara dari Sumur Srumbung, dari barat dari Silowo, dari Selatan dari Bektiharjo, dan dari timur dari Sendang Baru, Genaharjo.
Ari dari 4 penjuru mata air tersebuut kemudian dijadikan satu di satu wadah untuk menjamas. Dipagi hari sebelum jamasan, diawali pula dengan slametan, yang kemudian dilanjutkan menjamas Pataka berupa tombak terlebih dahulu, baru menjamas pusaka yang lain
Sedikitnya 40-an anggota Paguyuban Megalamat yang mengikuti prosesi jamasan pusaka tersebut. Anggota Paguyuban Megalamat menyebar baik yang ada di Tuban, maupun dari Lampung juga ada.
Sementara itu Ketua Paguyuban Pelestari Tosan Aji Megalamat, Khoirul Mutaqin mengatakan, setelah jamasan, dilakukan kirab keliling kampung dengan membawa Pataka dan Pusaka yang sudah dijamas.
“setelah jamasan kita kirab, makna kirab pusaka yang sudah dibersihkan itu kita kirab keliling tempat untuk njamas, untuk menunjukkan bahwa telah selesai untuk menjamas,” pungkasnya.
Editor : Prayudianto