Temu Pendidik Nusantara XII, Guru Kabupaten Tuban Siap Belajar, Berkarya, dan Berdaya

TUBAN, iNewsTuban.id - ratusan pendidik dari berbagai jenjang di Tuban berkumpul dalam gelaran Temu Pendidik Nusantara XII (TPN XII) di Aula SMAN 1 Tuban.
Pada kegiatan ini di hadiri oleh Kepala dinas pendidikan kabupaten Tuban, Bapak Abdul Rakhmat, S.T., M.T, perwakilan Komisi 4 DPRD (Bapak Asep Nurhidayatullah , S.IP), perwakilan dari BBGTK Jawa Timur (Ibu Sri Lestari), perwakilan dari Kementerian Agama kabupaten Tuban (Bapak Suwarno) dan masih banyak tamu undangan dari berbagai organisasi dan penggiat Pendidikan yang ada di Tuban.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Guru Belajar Foundation bersama Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Tuban, forum tahunan ini menjadi puncak perjalanan dan refleksi para guru dalam belajar, berkarya, dan berkarier sepanjang tahun.
Kepala dinas pendidikan kabupaten Tuban, Abdul Rakhmat dalam kegiatan Temu Pendidik Nusantara (TPN) XII di Tuban dengan tema iklim pendidikan dan pendidikan iklim menyampaikan dalam sambutannya.
“Iklim pendidikan yang sehat dimulai dari guru yang terus belajar dan saling menguatkan. Melalui TPN XII, kita melihat semangat untuk terus belajar dan bertumbuh untuk kemajuan pendidikan di Tuban,” ujarnya.
“Pendidikan iklim bukan sekadar soal lingkungan, tapi juga membentuk generasi yang sadar akan keberlanjutan hidup. Guru punya peran penting dalam hal ini,” tambah Kepala Dinas Pendidikan yang hadir sekaligus membuka acara TPN XII Tuban.
TPN XII menghadirkan tiga inti acara utama, yaitu Kelas Pendidik. Tak hanya itu, pengunjung juga disuguhkan Talkshow Pendidikan serta Cerdas Cermat Guru (CCG) . Semua aktivitas dirancang untuk memberikan ruang bagi guru dan pemimpin sekolah dalam membangun ekosistem pendidikan yang kolaboratif.
Dalam talkshow yang menghadirkan seluruh pejabat dan tokoh yang hadir dalam kegiatan Temu Pendidik Nusantara (TPN) XII, Bapak Asep Nurhidayatullah perwakilan dari DPRD kabupaten Tuban, berpendapat :
“TPN ini sangat luar biasa. Memberi ruang bagi guru untuk saling belajar dan berbagi praktik baik,” ungkapnya.
Suwarno dari Kemenag juga menambahkan, “Kegiatan seperti ini mendorong transformasi pendidikan di Tuban menjadi lebih kolaboratif dan bermakna,” urainya.
Sedangkan Sri Lestari dari BBGTK Jawa Timur menyampaikan bahwa, “TPN ini sangat mendukung kebutuhan guru untuk belajar, dan juga mendukung program-program belajar dari pemerintah,” pesannya.
Setelah talkshow selesai dilanjut dengan kelas pendidik, dimana para guru dapat memilih kelas sesuai kebutuhannya. Model belajar ini diyakini mampu meningkatkan motivasi dan relevansi pembelajaran. TPN menjadi ruang yang memberi otonomi belajar bagi guru sesuai minat dan tantangan yang dihadapi para guru di kelas.
Dalam kelas-kelas tersebut, para peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik baik dari sesama pendidik. Salah satunya bapak Husnul Khuluk, seorang penggiat pendidikan sekaligus conten creator, yang turut menjadi narasumber. Ia membagikan pengalamannya dalam menerapkan dan memanfaatkan AI dalam pembelajaran di kelas .
Antusiasme peserta tampak sejak pagi hingga menjelang sore hari. Suasana kelas ramai dengan diskusi aktif dan semangat kolaborasi. Banyak peserta yang datang sebagai individu, namun pulang sebagai bagian dari komunitas pembelajar.
“Saya akan sangat merekomendasikan guru lain untuk ikut TPN tahun depan karena TPN bukan hanya pelatihan, tapi pergerakan guru untuk tumbuh bersama,” testimoni salah satu peserta dari TK di kecamatan Grabagan.
“TPN seru sekali, sayangnya kok kurang lama waktunya terlalu singkat untuk belajar di kelas tadi padahal pingin masuk semua kelas,” tangkas peserta lainnya.
TPN XII membuktikan bahwa ketika guru diberdayakan, mereka akan menciptakan perubahan nyata di ruang-ruang kelas. Harapan besar pun disampaikan oleh ketua pelaksana TPN, Makhdum.
“Semoga para guru terus menjadi pembelajar, dan murid-murid kita mendapat pengalaman belajar yang membebaskan dan memerdekakan,” tutupnya.
Melalui TPN, Tuban bukan sekadar tuan rumah acara, tetapi juga menjadi saksi lahirnya semangat baru para pendidik untuk terus bergerak dan menginspirasi.
Editor : Prayudianto