get app
inews
Aa Text
Read Next : Korban Luka Kecelakaan Bus Maut Masih Dirawat di Jember, Dirgakum Polantas Polri Tinjau Korban di RS

Dibalik Nikmatnya Buah Durian, Kulitnya Bisa Disulap Jadi Arang Aktif, Panel Surya Kendalikan Hama

Selasa, 16 September 2025 | 15:11 WIB
header img
Kulit Durian Disulap Jadi Arang Aktif, Panel Surya Kendalikan Hama (Pict: Ist)

JEMBER, iNewsTuban.id - Bagi sebagian orang, musim durian identik dengan pesta buah yang manis dan legit

Namun, di balik kenikmatan itu tersimpan masalah klasik: tumpukan kulit durian yang menimbulkan bau menyengat, jadi sarang lalat, dan akhirnya hanya berakhir di TPA. 

Selain itu, petani juga menghadapi kendala serius berupa serangan hama yang membuat buah durian gagal panen dan menimbulkan kerugian.
 
Di tangan tim dosen Politeknik Negeri Jember (Polije) yang terdiri dari Setyo Andi Nugroho, Risse Entikaria Rachmanita, dan Devina Cinantya Anindita, persoalan ini justru diubah menjadi peluang. 

Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan dukungan hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), mereka melatih warga Desa Klungkung, Kabupaten Jember, untuk mengolah kulit durian menjadi arang aktif sekaligus memperkenalkan teknologi panel surya untuk pengendalian hama durian.
 
“Indonesia ini punya durian yang melimpah, otomatis kulitnya juga banyak. Kalau dibiarkan hanya jadi sampah, tapi kalau diolah bisa jadi arang aktif yang bernilai jual,” ungkap Setyo Andi, dosen Jurusan Produksi Pertanian Polije.

Proses pembuatannya cukup sederhana: kulit durian dikeringkan, dibakar pada suhu 350–400°C selama satu jam, diayak menggunakan 100 mesh, lalu diaktivasi dengan bahan kimia hingga menghasilkan arang aktif siap pakai. 

Produk ini memiliki nilai ekonomi tinggi karena banyak digunakan dalam rumah tangga, industri makanan, kosmetik, hingga farmasi.
 
Dalam pelatihan tersebut, tim dosen dan mahasiswa melibatkan Kelompok Tani Hutan Santoso untuk praktik langsung. 

Warga tidak hanya diajarkan proses produksi, tetapi juga teknik pengemasan hingga strategi pemasaran digital melalui media sosial dan marketplace.
 
“Selama ini kulit durian hanya ditumpuk dan baunya mengganggu. Setelah ikut pelatihan, kami tahu ternyata bisa diolah jadi arang aktif yang layak jual,” kata Ibni, Ketua Kelompok Tani Hutan Santoso.

Selain pengolahan limbah, program ini juga menjawab tantangan serangan hama durian. Tim memperkenalkan pemanfaatan panel surya sebagai sumber energi perangkap hama. 

Teknologi ini terbukti ramah lingkungan karena mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia sekaligus menjaga kualitas buah durian tetap prima.
 
Manfaatnya ganda: lingkungan jadi bersih karena limbah berkurang drastis, warga mendapat tambahan penghasilan, dan hasil panen durian terlindungi dari hama. 

Inovasi ini menunjukkan bahwa pertanian modern tidak sekadar soal produksi, tetapi juga soal keberlanjutan, nilai ekonomi, dan daya saing global.
 
Pesannya jelas: apa yang kita anggap sampah, bisa menjadi berkah bila dikelola dengan cara pandang baru.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut