get app
inews
Aa Text
Read Next : Ini Dia Harga Tiket Masuk Jatim Park 3 Terbaru Berikut Fasilitas dan Jam Operasional

Ratusan Sapi di Batu Terjangkit PMK, Pemkot Berikan Vitamin hingga Ramuan Tradisional

Kamis, 26 Mei 2022 | 12:51 WIB
header img
Petugas memeriksa sapi (Foto : Ilustrasi)

BATU, iNewsTuban.id - Sebanyak 300 ekor sapi di Kota Batu terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Langkah preventif pun dilakukan agar penyakit mulut dan kuku itu tak kian meluas ke sapi-sapi lainnya.

Sugeng Pramono Plt Kepala Dinas Pertanian Kota Batu mengatakan, sejauh ini ada sekitar 300 ekor ternak, 42 ekor sudah sembuh dan 13 ekor mengalami kematian. Pengecekan pun dilakukan mulai Senin kemarin hingga Rabu ini ke ratusan ekor sapi yang terpapar PMK.

"Peninjauan hewan ternak di Kota Batu untuk memonitoring PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) atau foot and mouth disease adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan biasanya menyerang hewan yang berkuku ganda yaitu sapi, kambing, domba, kerbau, unta, dan babi," ucap Sugeng Pramono melalui keterangan tertulisnya, Rabu (25/5/2022).

Menurutnya, PMK tidak bersifat menular kepada manusia (zoonosis) dan bisa disembuhkan dengan tingkat kematian sekitar 1-5 persen. Bila produk itu dikonsumsi harus terlebih dahulu dimasak dengan matang. "Untuk produk susu dapat dikonsumsi setelah dilakukan pasteurisasi pada suhu 75-80°C selama 15 menit," .

Sugeng juga menyebut, kepada sapi-sapi yang terpapar PMK juga diberikan obat-obatan, antibiotika, vitamin dan anti stres yang diberikan pada ternak sapi dapat meringankan PMK pada sapi. Sejauh ini upaya pencegahan PMK yang telah dilakukan dengan membatasi lali lintas ternak interaksi antar peternak, sanitasi kandang dan lingkungan kandang dengan menggunakan desinfektan, dan pelaksanaan biosecurity kandang.

"Kami juga meningkatkan imun ternak dengan pemberian pakan yang bernutrisi dan vitamin, serta pemberian empon-empon pada ternak yang sehat untuk menciptakan imun, atau daya tahan tubuh," ujarnya.

Penanganan PMK di Kota Batu selain dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga melibatkan unsur lainnya dari kecamatan, desa atau kelurahan, perguruan tinggi, kepolisian, TNI, SKPD terkait dan instansi vertikal lingkup pertanian. 

"Peran aktif dari masyarakat untuk menjaga lingkungan dan secara aktif melaporkan kejadian ternak yang sakit dan mengikuti anjuran yang diberikan oleh Tim Kesehatan Hewan sangat diharapkan. Karena dengan sinergitas stakeholder yang ada semoga PMK ini segera dapat teratasi," pungkasnya. 
 

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut