TUBAN, INews.id - Sebanyak 31 ekor sapi yang berada dalam satu kandang di peternakan Muda Kreasi Ternak milik Muhdi Anshori Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Akibatnya, pemilik peternakan terpaksa menjual beberapa ekor sapi, bahkan ada yang harus disembelih meskipun merugi.
Muhdi Anshori mengatakan, awalnya hanya satu ekor yang terdiagnosa, semenjak satu minggu kemarin. Beberapa sapi miliknya, mengeluarkan cairan dari hidung dan mulut secara berlebihan, serta kaki sapi yang melepuh. namun karena lambatnya penanganan dari petugas terkait, membuat sapi lainnya ikut terjangkit PMK.
“Pertama dari hidung dan mulut sapi mengeluarkan cairan sama yang berlebih, terus diikuti kakinya melepuh, lalu kukunya mau copot," kata Muhdi.
Selanjutnya Muhdi melaporkan kejadian tersebut kepada dokter hewan setempat, namun tidak ada tindak lanjut. Dan hanya disarankan untuk memberikan formalin pada luka di tubuh sapi. Sementara formalin kini semakin sulit didapat, dan petugas juga tidak kunjung datang.
“Cuma dikasih saran pengobatan, kakinya disuruh ngasih formalin," ujarnya.
Ia melanjutkan, saat ini jumlah sapi yang awalnya 31 ekor, saat ini berkurang menjadi 25 ekor. Ia terpaksa memotong 2 ekor dan menjual 6 ekor sapi miliknya meskipun mengalami kerugian mencapai 60 persen dari harga pembelian.
“Yang dipotong paksa itu kira-kira rugi enam puluh persen, sama yang dijual paksa itu rugi dua puluh persen dari harga beli," terangnya.
Peternak muda ini mengeluhkan lambatnya penanganan dari dokter hewan setempat.
Peternakan muda kreasi ternak Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban mengalami banyak kerugian. (Foto : iNews)
Ia berharap segera ada penanganan dari dinas terkait. Agar hewan ternak yang turut terjangkit PMK dapat diselamatkan, agar tidak mengalami kerugian terus menerus.
"Kami berharap kepada pihak terkait untuk serius memberikan perhatian kepada peternak, agar potensi usaha peternakan sapi bisa pulih kembali," pungkasnya.
Editor : Prayudianto